Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Baru Menurunkan Hipertensi

Kompas.com - 12/09/2009, 06:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar satu miliar penduduk dunia menderita hipertensi dan 7,1 juta kematian tiap tahun terkait hipertensi. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan penyakit hipertensi terus meningkat di negara-negara barat dan jumlah penderita hipertensi yang mendapat pengobatan pun menjadi meningkat.

Besarnya jumlah penderita hipertensi di dunia menginformasikan bahwa penyakit ini bersifat global dan tidak memilih-milih penderita. Memang tidak akan kita temui seorang dokter mengatakan sebab kematian pasiennya adalah hipertensi. Berbeda dengan demam berdarah yang sering menjadi sumber berita duka di televisi, penyakit hipertensi sendiri tidak menyebabkan kematian.

Bukan tekanan darah tingginya, tetapi komplikasinyalah yang seringkali berakibat fatal. Di Amerika Serikat, satu orang meninggal dunia akibat komplikasi hipertensi setiap dua menit.

Sayangnya, hipertensi seringkali tidak memberikan gejala sehingga bila tidak diperiksa secara rutin, mungkin sekali seseorang baru mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi ketika tekanan darahnya =140/90 mmHg. Untuk hipertensi dengan tekanan darah =140/90 mmHg, praktis memerlukan terapi obat-obat antihipertensi.

Sebenarnya, penyakit hipertensi tidak berbahaya bila dapat dikendalikan. Ada banyak cara mengurangi tekanan darah. Salah satunya dengan terapi obat. Tujuan terapi hipertensi adalah menurunkan jumlah kematian dan kesakitan akibat komplikasi ginjal dan kardiovaskuler (jantung-pembuluh darah).

Kini telah hadir agen terapi hipertensi baru yang menjanjikan, yaitu Direct Renin Inhibitor (DRI). Obat ini terbukti menghasilkan penekanan sistem RAA yang lebih signifikan dan merefleksikan ketidakmampuan ACEI menghambat pembentukan angiotensin II secara optimal karena ternyata pembentukan Angiotensin II tidak hanya melalui jalur ACE (Angiotensin converting enzyme tahap yang dihambat ACEI) semata, tetapi terdapat jalur lain yang tidak terpengaruh oleh enzim tersebut.

Selain pengobatan, menurut Dokter Santoso Karo Karo, Anda juga bisa baik melalui perubahan gaya hidup (pola diet dan olahraga).Berikut rinciannya.

1. Mengkonsumsi buah-buahan, susu dengan kadar lemak rendah. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah dari 10-14 mm Hg

2. Mengurangi konsumsi garam. Batas yang dianjurkan adalah sekitar 6 gram garam per hari. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah dari 2-8 mm Hg

3. Meningkatkan olahraga, seperti aerobic, berjalan selama 30 menit setiap hari. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah dari 4-9 mm Hg

4. Mengurangi konsumsi alkohol. Bagi pria, jangan mengkonsumsi lebih dari dua gelas sehari. Sementara itu, bagi perempuan, jangan mengkonsumsi lebih dari satu gelas. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah dari 2-4 mm Hg.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com