Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Mbah Wito (1): Mi Jawa Incaran Pejabat

Kompas.com - 15/10/2009, 11:14 WIB

Penyajian satu porsi mi jawa yang dijual Rp 7.000 ini tidak menyedot waktu lama. Dengan minimal dua orang pemasak, sepiring mi sudah tersaji dalam lima menit. Mi jawa khas Gunung Kidul ini dimasak satu per satu menggunakan tungku arang. Nyala bara api harus dijaga agar tidak terlalu besar atau terlampau kecil.

Meskipun sederhana dengan menyediakan sepuluh bangku lesehan maupun bangku duduk, warung Mbah Wito sangat bersih. Jika sedang ramai-ramainya, pembeli rela duduk di emperan di luar warung.

Karena letaknya di tepi jalan raya lingkar luar Gunung Kidul yang sudah sepi kendaraan selepas magrib, pengunjung sekaligus bisa menikmati suasana malam pedesaan dari warung Mbah Wito.

Seperti filosofi pedagang makanan tradisional di Yogyakarta umumnya, Mbah Wito pun mengaku tidak ngoyo dalam berjualan. Dia sudah cukup puas mengelola satu warung dan tidak hendak melebarkan sayap dengan membuka cabang atau mencari lokasi jualan yang lebih strategis.

Selain mi jawa rebus sebagai menu utama, pembeli juga bisa memesan mi jawa goreng atau nasi goreng. Warung Mbah Wito juga menyediakan kekhasan minuman wong Gunung Kidul, yaitu teh poci dengan gula batu. Teh poci Mbah Wito terkenal nasgitel atau panas, legi (manis), dan kental.

Selama 67 tahun berjualan mi tak menyurutkan kecintaan Mbah Wito dan keluarga pada mi jawa. Ketika warung sudah tutup, Mbah Wito selalu menyisihkan beberapa piring mi jawa untuk menu santap malam bersama keluarga. ”Tidak ada bosan-bosannya menyantap bakmi jawa. Bakmi jawa sudah seperti nasi yang harus disantap setiap hari,” ujar Mbah Wito.

Tak harus repot-repot menjadi pejabat untuk turut mencicipi menu berkelas. Cukup datang ke warung mi jawa khas Gunung Kidul-nya Mbah Wito. Letaknya yang hanya beberapa menit dari Kota Wonosari mudah dijangkau dan pastinya tidak akan menguras kantong karena murah. Puas di perut, puas pula di hati…. (Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com