Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Melayu Bangka Miliki Lima Dialek Bahasa

Kompas.com - 22/10/2009, 01:54 WIB

PANGKALPINANG, KOMPAS.com--Masyarakat Melayu Bangka, Provinsi Bangka Belitung memiliki lima dialek bahasa daerah yang merupakan cikal bakal dari Bahasa Indonesia.

Kepala Dinas Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang, Ahmad Elfian, di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan, bahasa Melayu Bangka secara umum memiliki karakteristik, bunyi E ditulis sebagai E’ dan diucapkan seperti pada nagpe, siape.

Ia menjelaskan, bahasa daerah Melayu Bangka mempunyai lima dialek utama yaitu dialek Mentok, dialek Belinyu, dialek Toboali, dialek Sungailiat dan dialek Pangkalpinang.

Dialek Toboali Kabupaten Bangka Selatan memiliki ciri dalam pengucapannya menggunakan huruf S sering diucapkan seperti seperti kata sabun menjadi habun, namun tidak semua huruf S menjadi H, seperti susu tetap susu bukan huhu, sisir tetap sisir bukan hihir.

Kemudian bahasa Bangka dialek Pangkalpinang vokal umumnya sama dengan bahasa Bangka secara umum, seperti E diucapkan E’ seperti siape, leteh, ngape, lalu vokal U diucapkan jadi O seperti, dek kalok artinya tidaklah, ku jadi ko artinya aku.

Bahasa dialek Belinyu (Bangka Utara), vokal A dalam bahasa Indonesia dan E dalam bahasa Bangka dialek yang lain berubah atau sering diucapkan O khususnya pada akhir kata seperti Belanjo, ngapo.

Kemudian, bahasa Bangka dialek Mentok (Bangka Barat) hal yang spesifik dalam ragam bahasa dan dialek bahasa Mentok ada gabungan GH yang di baca R contoh legegh dibaca legar artinya tong atau drum.

"Bahasa daerah yang ada hidup dan berkembang di masyarakat merupakan kekayaan daerah yang tidak ternilai harganya, melalui bahasa daerah akan tampak jatidiri dan kearifan seseorang, melalui bahasa daerah akan tampak karakteristik masyarakat dan peradabannya," ujarya.

Menurut dia, istilah bahasa Melayu yang di pakai di Bangka Belitung mempunyai beberapa penafsiran antara lain, pertama, merujuk pada mereka yang beragama Islam.

Dengan pengunaan rujukan ini maka siapa saja yang beragama Islam dapat digolongkan sebagai orang Melayu. Di Bangka setiap orang yang masuk Islam dan bersunat atau di Khitan disebut dengan masuk Melayu.

Kemudian istilah Melayu juga dirujuk berdasarkan persamaan penggunaan bahasa induk yaitu bahasa Melayu Bangka. Sebagaimana daerah lain di Nusantara Pulau Bangka memiliki bahasa daerah yang digunakan masyarakat yaitu Bahasa Daerah Melayu Bangka.

Teks tulisan bahasa Melayu adalah huruf arab dengan struktur yang ditulis berdasarkan ketetapan dengan pasal aturan tulis.

Sementara, asal muasal, sebutan Melayu yang paling awal muncul sebagai nama sebuah kerajaan yang berpusat di huku Sungai Jambi. Kerajaan ini pernah disinggahi selama dua bulan oleh seorang pendeta agama Budha berasal dari Cina bernama IT- SING dalam perjalanannya dari Kanton ke India pada tahun 644 M.

Dalam salah satu bukunya yang dia selesaikan antara tahun 690 dan 692 M ada keterangan yang menyatakan, bahwa sementara "Melayu telah menjadi kerajaan Sriwijaya". Selanjutanya dari kelima prasasti peninggalan Kedatuan Sriwijaya termasuk Prasasti Kota Kapur di Bangka ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu Kuno.

Definisi Melayu kemudian berkembang dengan ditandai runtuhnya Keprabuan Majapahit dan mulai berkembangnya Islam yang dimulai dari Pasai pada tahun 1400 M, selanjutnya terbentuklah wadah baru berupa komunikasi Islam yang disebarkan dari Malaka ke segenap penjuru nusantara.

Oleh karena itu, kata dia, untuk menjaga keaslian bahasa melayu Bangka Pemerintah Kota akan terus melestarikan dengan menjaga keaslian kebudayaan daerah dari pengaruh budaya asing dan penyimpangan dalam pemanfaatannya.

"Upaya pelestarian bahasa daerah akan ditingkatkan baik secara individu, melalui organisasi, maupun pemerintah," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com