Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2010, Depbudpar Bangun 200 Desa Wisata

Kompas.com - 29/10/2009, 08:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menargetkan mampu untuk membangun sedikitnya 200 desa wisata pada 2010.
    
"Pengembangan desa wisata sudah menjadi salah satu target program kami tahun depan dan kami targetkan sedikitnya 200 desa wisata bisa dikembangkan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar, Winarno Sudjas, awal pekan ini di Jakarta.
    
Ia mengatakan, semula pihaknya mematok target mampu mengembangkan desa wisata sebanyak 100 titik. Namun, angka itu bertambah hingga dua kali lipat setelah pihaknya mendapatkan dukungan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
    
"Tahun depan, jumlahnya meningkat menjadi Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per desa yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki berbagai fasilitas pendukung," katanya.
    
Sejumlah fasilitas yang dapat dibangun menggunakan dana itu di antaranya fasilitas pendukung pariwisata, seperti homestay, pengolahan bahan baku lokal untuk suvenir dan kuliner, serta kegiatan yang berbasis dari sumber daya desa setempat.
    
Winarno menambahkan, besarnya alokasi dana untuk mengembangkan masing-masing desa wisata juga dinaikkan, dari Rp 50 juta tahun ini, menjadi Rp 80 juta hingga Rp 100 juta pada tahun depan.
    
Seperti diketahui, PNPM Mandiri adalah program utama Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, baik dari 17 kementerian maupun lembaga pemerintah.
    
PNPM Mandiri terdiri dari dua macam, yakni PNPM Inti dan PNPM Perkuatan. PNPM Inti menggarap perdesaan dan perkotaan. Setiap kecamatan di pedesaan dan perkotaan mendapat dana PNPM Mandiri sebesar Rp 3 miliar.  
    
PNPM Perkuatan yang masuk ke bidang pariwisata dimaksudkan agar pariwisata makin berkembang, yakni dengan adanya sekitar 300 desa wisata pada tahun 2010 yang tersebar di seluruh Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com