Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes dan Hipertensi Bisa Merusak Ginjal

Kompas.com - 30/10/2009, 15:54 WIB

 

Surabaya, Kompas - Penyakit diabetes melitus dan hipertensi yang tidak dikelola dengan baik bisa mengakibatkan gangguan ginjal. Bahkan, tren penderita gangguan ginjal lebih banyak yang bermula dari kedua penyakit itu ketimbang akibat kencing batu.

"Sebanyak 35 persen pasien yang menjalani hemodialisis (cuci darah) di RSU Dr Soetomo, berasal dari pasien diabetes dan hipertensi, baru selanjutnya dari pasien kencing batu. Dahulu, pasien dengan batu ginjal yang paling banyak," tutur Kepala Instalasi Hemodialisis RSU Dr Soetomo Surabaya dr Pranawa SpPD-KGH, Kamis (29/10).

Adapun pasien anak yang menjalani cuci darah umumnya akibat glomerulonefritis. Penyakit bawaan ini mengakibatkan fungsi ginjal sebagai penyaring darah tidak optimal.

Menurut staf Divisi Ginjal dan Hipertensi Ilmu Penyakit Dalam RSU Dr Soetomo, dr Nunuk Mardiana SpPD-KGH, gangguan ginjal pada penderita diabetes melitus dan hipertensi bukan karena obat-obatan yang dikonsumsi. Namun, kadar gula darah yang kerap tidak terkontrol secara menahun merusak pembuluh darah ginjal.

Pada pasien hipertensi, tekanan darah yang tinggi tidak hanya berisiko mengganggu pembuluh darah jantung dan mengakibatkan stroke. Tekanan darah tinggi juga merusak unit fungsional ginjal yang disebut nefron. Padahal, nefron adalah bagian terkecil ginjal yang menyaring kotoran pada darah.

Gangguan ginjal, menurut dr Pranawa, bisa dicegah sedini mungkin. Untuk itu, setiap orang harus mengenali faktor risiko gangguan ginjal.

Bila ada kerabat kandung yang menderita penyakit hipertensi, diabetes melitus, atau batu ginjal, seorang yang merasa sehat tetap harus mengecek urine secara lengkap. Ini untuk memantau sedini mungkin kemungkinan kebocoran mikroalbumin (protein) dalam air seni.

Selain itu, hindari penggunaan obat antinyeri yang tergolong nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs) secara serampangan. Selain itu, dianjurkan pula minum air putih 1,5 hingga 2 liter per hari serta menjalankan pola hidup sehat.

Metode penanganan gangguan ginjal yang lebih modern akan dibicarakan pada pertemuan tahunan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Perneferi) di Surabaya, 6-8 November 2009. (INA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com