Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Khas Papua Bagian dari Kekayaan Nusantara

Kompas.com - 14/01/2010, 09:05 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Peninggalan arkeologi yang banyak terdapat di wilayah Papua bisa menjadi sumber inspirasi untuk membangkitkan kreativitas para seniman Papua dalam menghasilkan karya seni bertema etnik.
    
Hal tersebut disampaikan peneliti Balai Arkeologi Jayapura, Rini Maryone, di Jayapura, Kamis (14/1/2010), menanggapi nilai penting yang dapat digali dari sumber daya arkeologi, khususnya yang terdapat di Papua.
    
Arkeologi, kata dia, merupakan bidang ilmu yang mempelajari kehidupan manusia masa lalu berdasarkan bukti-bukti penemuan artefak dan fosil. Dia mengatakan, rentang waktu masa lalu ditetapkan untuk penemuan yang telah berumur 50 tahun ke belakang. Hal ini didasarkan pada UU No 5 Tahun 1992 tentang Benda-benda Arkeologi.
    
"Peninggalan arkeologi yang ada di Papua dapat menjadi inspirasi untuk membuat cendera mata khas Papua yang tidak hanya bernilai budaya, tapi juga menguntungkan karena bisa dikomersilkan," ujar Rini.  
    
Dia mencontohkan beberapa kekayaan budaya dari masa lalu yang hingga kini masih dijumpai, seperti corak dan motif hiasan kuno serta patung dan ukiran dari Asmat, Biak, Serui, Tobati, dan Sentani, bisa menjadi motif batik tradisional Papua setelah dimodifikasi.
    
"Batik sudah diakui dunia sebagai kekayaan budaya Indonesia. Batik khas Papua tentu juga menjadi bagian dari kekayaan Nusantara yang harus dihargai," ujar Rini.
    
Selain batik, kata dia, motif etnik Papua dapat dituangkan menjadi lukisan kulit kayu yang banyak dijual di Pasar Hamadi, salah satu sentra cendera mata khas Papua dan cukup banyak diminati masyarakat, terutama yang berasal dari luar daerah.
    
Rini mengatakan, peninggalan arkeologi di Papua cukup beragam dan lengkap karena mewakili beberapa kurun waktu sejarah perkembangan peradaban manusia. Bukti nyata dari tersedianya sumber daya arkeologi tersebut, kata dia, adalah ditemukannya peninggalan arkeologi berumur prasejarah antara 40.000 dan 30.000 tahun Sebelum Masehi dalam bentuk lukisan-lukisan dinding goa, misalnya di Kabupaten Biak dan Kabupaten Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com