Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencanangan Merauke Food Estate Terhambat Cuaca

Kompas.com - 05/02/2010, 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencanangan kawasan Merauke sebagai Food Estate, atau wilayah terpadu yang dikembangkan khusus untuk penghasil pangan, tertunda karena ada masalah cuaca. Selain itu, pemerintah kabupaten Merauke meminta agar pencanangan itu ditetapkan bertepatan dengan hari ulang tahun Kabupaten Merauke, yakni 12 Februari 2010.

"Sebenarnya sudah siap dicanangkan, namun laporan dari tim yang mendahului ke sana ada masalah cuaca buruk sehingga pencanangan ini ditunda. Selain itu jadwalnya diminta disesuai dengan ulang tahun mereka," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan sekaligus Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi di di Jakarta, (5/2/2010).  

Sebelumnya diketahui, Pemerintah menetapkan hanya empat pulau, setelah Batam, Bintan, dan Karimun, yang layak memiliki kawasan ekonomi khusus. Empat pulau yang masing-masing disebut koridor ini adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kawasan ekonomi khusus (KEK) ini hanya untuk daerah yang benar-benar berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonominya.     

Khusus Papua akan difokuskan di Merauke, yang disiapkan sebagai food estate (kawasan kota sentra makanan). Dengan demikian, akan ada empat koridor KEK plus satu food estate .     

Saat ini, 23 provinsi mengusulkan 42 kawasan sebagai KEK, tetapi tidak semuanya mendapatkan restu menjadi KEK. Wilayah yang diusulkan, antara lain dari Sumatera Utara, yakni Medan-Deli Serdang, Kawasan Industri Kuala Tanjung, Labuhan Angin, dan Asahan-Tanjung Balai.     

Provinsi Riau mengusulkan Dumai dan Kawasan Wisata Pulau Rupat. Bangka Belitung mengusulkan Tanjung Berikat dan Kawasan Industri Air Kelik. Bengkulu mengusulkan Pulau Enggano. Sumatera Selatan mengusulkan Tanjung Api-api. Banten ada kawasan Bojonegara. DKI Jakarta mengusulkan Kawasan Industri Marunda, dari Jawa Barat diusulkan Cikarang, dan DI Yogyakarta mengusulkan Kulon Progo.

"Merauke akan memiliki seluruh keunggulan yang dimiliki oleh sebuah KEK, seperti tax allowance , keringanan bea masuk, dan insentif tarif serta nontarif lainnya," ungkap Bayu.

Akibat penundaan pencanangan ini, sektor ekonomi masih ada satu rencana aksi yang belum selesai dalam program 100 harinya. Dari 51 rencana aksi, 50 di antaranya sudah 100 persen tuntas, hanya pencanangan Merauke Food Estate ini yang membuat buku rapornya merah .  

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com