Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuihh.... Nikmatnya Kopi Mandheling

Kompas.com - 05/03/2010, 15:36 WIB

KOMPAS.com - Anda penikmat kopi? Sudah pernah mendengar atau menikmati kopi Mandheling? Kalau belum, jangan mengaku sebagai penikmat kopi sejati. Setidaknya Anda tahu apa itu kopi Mandheling, meskipun mungkin belum pernah mencicipinya. Hmm…kopi Mandheling? Kopi apa itu? Dari daerah mana?

Ehem…saya juga belum lama tahu sebenarnya. Itu pun setelah mengobrol via dunia maya dengan seorang sahabat. Dia bercerita kalau ternyata selain kopi Sidikalang, kopi Aceh, dan kopi-kopi lain dari daerah-daerah di Indonesia dan terkenal sampai ke penjuru dunia, ada juga yang namanya kopi Mandheling. Kata Mandheling sendiri adalah penyebutan orang-orang asing terhadap kata Mandailing, yang merupakan salah satu nama suku di Sumatera Utara. Bila sedikit dipanjangkan, Mandailing Natal (Madina), nah itu merupakan nama kabupaten di sana, yang jauhnya kira-kira 12 jam dari kota Medan.

Entah kebetulan atau tidak, ketika saya mengobrol tentang kopi Mandailing (saya sebut saja dengan pelafalan Indonesia) dengan sahabat saya itu, saya sedang berada di Panyabungan, ibukota Madina untuk waktu yang cukup lama sampai beberapa bulan. Jujur, saya sebenarnya jadi malu sendiri karena baru tahu perihal kopi Mandailing yang sempat mendunia sejak tahun 1800-an sampai tahun-tahun menjelang Indonesia merdeka, padahal saya sendiri bersuku Mandailing dan memiliki Ayah yang berasal dari suatu desa di Madina.

Kenapa bisa baru tahu ya? Entahlah. Selain karena mungkin saya pribadi tidak terlalu antusias untuk menelusuri sejarah dan warisan kekayaan budaya sendiri (yang amat sangat disayangkan sebenarnya), akhirnya saya menganggap ketidaktahuan saya terhadap hal ini juga dikarenakan tidak satu pun anggota keluarga inti saya yang bergelar penikmat kopi apalagi pecandu, sehingga tidak ada semacam dongeng atau pembicaraan tentang kopi Mandailing ini.

Akhirnya saya cari tahu sendiri melalui internet tentang sejarah kejayaannya di masa lalu. Untuk sejarahnya ini, saya kira cukup menyertakan link saja untuk efisiensi agar tulisan ini tidak terlalu panjang atau sampai dibuat berseri.

Sejak tahu tentang kopi Mandailing ini, saya jadi penasaran dan bahkan ingin mencicipinya. Kebetulan saya sedang tinggal di daerah asalnya sehingga langsung saja saya tanyakan pada orang-orang di sini. Pertama, saya tanyakan dimana itu Pakantan? Pakantan, desa asal Adnan Buyung Nasution ini pernah dijuluki sebagai “gunung mas” karena kekayaan kopi arabica-nya yang melimpah, dan sampai sekarang kebun kopi tua di daerah ini kabarnya masih tersisa sekitar 5 hektar dan tanaman kopinya masih ada yang berumur ratusan tahun.

Sayang, daerah itu ternyata masih jauh dari Panyabungan sehingga rasanya mustahil bagi saya untuk ke sana saat ini, mengingat tujuan utama saya ke kota ini tidak memungkinkan untuk itu. Tapi keinginan itu masih saya endapkan dalam pikiran, hingga akhirnya secara tak sengaja saya menonton acara berita di Metro TV yang pada akhir segmennya memberitakan tentang kopi takar yang ada di Madina. Wow…sangat menarik!

Kopi takar atau kopi batok yang saya lihat di acara televisi itu sungguh unik tampilannya. Sesuai dengan namanya, takar yang berarti tempurung atau batok kelapa menjadi wadah penyajiannya. Batok bukan sembarang batok. Batok kelapa yang ini terbuat dari batok kelapa gading yang dibentuk seperti cangkir lengkap dengan tatakannya. Yang uniknya lagi, kopi khas Madina itu disajikan dalam cangkir batok tersebut dengan sebatang kayu manis dimasukkan ke dalamnya, persis seperti sedotan. Dan memang benar, cara meminumnya sama seperti kita meminum jus dengan sedotan. Hmm…makin penasaran.

Didorong rasa penasaran itu, saya langsung bersemangat untuk segera mencari tahu dimana lokasi warung kopi atau rumah makan yang menyediakan kopi bercita rasa Madina itu. Uniknya, beberapa orang Panyabungan yang saya tanya tidak tahu menahu dimana tempat yang dapat mempertemukan saya dengan kopi takar tersebut. Barulah setelah beberapa waktu saya tahu dari seseorang tentang salah satu rumah makan yang menyediakan menu kopi takar. Konon tidak banyak tempat di sekitar Panyabungan ini yang menyediakan menu tersebut.

Lucunya, rumah makan yang direkomendasikan itu sebenarnya sudah cukup sering saya kunjungi selama tinggal di sini, yang merupakan salah satu rumah makan yang terkenal di Madina karena cita rasa masakan khas Mandailing-nya yang nikmat. Rumah makan itu berdesain seperti pondokan-pondokan yang didirikan di tepi Aek Singolot (Sungai Singolot) yang berbatu-batu dan berair cukup deras.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com