Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labu Siam Redam Hipertensi

Kompas.com - 17/03/2010, 09:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Air perasan labu siam ternyata bermanfaat. Tekanan darah Trisno dan Endang yang semula melonjak bisa kembali ke angka normal. Padahal, hanya lima hari, setiap pagi dan sore, mereka minum air perasan labu itu. 
Trisno (49) dan Endang (43) sama-sama pengidap hipertensi. Tanpa obat, tekanan darah Trisno mencapai 240/130 mmHg, sedangkan Endang 205/120.

Dengan obat antihipertensi generik, tensi pria kelahiran Wonosobo dan wanita asal Purwokerto, Jawa Tengah, ini turun ke angka 160/100 mmHg saja. Meski pengusaha mebel itu sudah berobat ke mana-mana dan berbagai tanaman obat telah dicoba, hasilnya tetap sama.

Pada awal Januari lalu, seorang pelanggan mereka menganjurkan untuk minum perasan air labu siam. Resepnya, satu labu siam segar diparut, lalu diperas dan air perasannya diminum setiap pagi dan sore.

Setelah lima hari, tekanan darah mereka turun menjadi 140/80 mmHg. Hingga kini, keluhan gangguan hipertensi, seperti sakit di belakang leher, sering pusing, dan merasa lemas tak pernah lagi mereka alami. "Dokter hanya memberikan 2 x 1/2 tablet captopril 25 mg per hari untuk menjaga agar tensi kami tidak naik lagi," kata Trisno.

Siapa tak kenal labu siam? Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat lalap sebagai teman makan nasi.

Di Meksiko, umbi yang berumur setahun dijadikan makanan lezat setelah direbus. Tak heran, tanaman yang di Jawa Tengah dikenal sebagai labu jipang, manisah (Jawa Timur), waluh siam (Jawa Barat), dan di dunia internasional biasa disebut chayote ini dijadikan cadangan pangan bagi penduduk Meksiko.

Tumbuhan ini ditanam orang di ladang atau di halaman rumah. Tumbuhan bernama Latin Sechium edule reinw ini batangnya menjalar dan melilit sehingga perlu ditanam berdekatan dengan pohon lain atau disediakan punjung-punjung agar batangnya dapat melilit. Tanaman ini asli Amerika Selatan, daunnya berbentuk lekuk tangan, sedangkan buahnya berbentuk genta.

Efek diuretik
Menurut Sudarman Mardisiswojo dalam buku Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, tanaman yang di Manado bernama ketimun jepang ini, buahnya mengandung vitamin A, B, C, niasin, dan sedikit albuminoid. Karena bersifat dingin, jika dimakan terasa sejuk dan dingin di perut.

Dr Setiawan Dalimartha, Ketua II PDPKT (Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur), menyebut daging buahnya terdiri dari 90 persen air, 7,5 persen karbohidrat, 1 persen protein, 0,6 persen serat, 0,2 persen abu, dan 0,1 persen lemak. Juga mengandung sekitar 20 mg kalsium, 25 mg fosfor, 100 mg kalium, 0,3 mg zat besi, 2 mg natrium, serta beberapa zat kimia yang berkhasiat obat.

"Buahnya mengandung zat saponin, alkaloid, dan tannin. Daunnya mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol," kata Dr Setiawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com