Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Ayam dalam Bambu di Bandung

Kompas.com - 27/03/2010, 07:11 WIB

KOMPAS.com- Ayam buluh aslinya adalah masakan dari Manado, Sulawesi Utara. Di daerah asalnya, proses memasak ayam buluh memakan waktu yang sangat lama, hingga tujuh jam agar kuatnya rasa rempah-rempah meresap. Tentu tidak mungkin jika masakan itu dicantumkan dalam menu restoran.

Bisa-bisa tamu menjadi marah, bahkan sudah angkat kaki lebih dulu karena harus menunggu selama itu. Meski demikian, di rumah makan Resep Dapurku, Bandung, hidangan itu justru termasuk menu andalan. Nekat? Tidak juga, karena ayam buluh sudah disiapkan sebelum rumah makan itu buka.

Menurut Manager On Duty Resep Dapurku, Agus Prakosa, pihaknya selalu menyiapkan sekitar 15-20 ayam buluh per hari, sehingga siap dihidangkan dalam waktu singkat. Jumlah itu sengaja dibatasi untuk menjaga cita rasa ayam buluh. Kecuali, jika siang hari seluruh porsi sudah habis, ayam buluh akan dimasak lagi untuk makan malam hingga rumah makan itu tutup pukul 23.00. Karena itu, Agus tak menyangkal jika sesekali, tamu batal memesan ayam buluh karena sudah habis.

Kualitas rasa ayam buluh dijaga dengan tidak menyimpan porsi yang tersisa. Persediaan ayam buluh yang dikemas dalam bambu setinggi 15 sentimeter (cm) dan diameter tujuh cm itu rata-rata selalu habis setiap hari. Proses memasak ayam buluh di Resep Dapurku pun tidak selama di daerah asalnya.

Ayam setengah matang dimasukkan ke dalam bambu dengan rempah-rempah dan dipanaskan dengan proses selama tiga jam. Rasa ayam itu merupakan perpaduan gurih, pedas, dan asam dengan sedikit kuah. Asam berasal dari daun jeruk, gurih dari garam dan gula, serta pedas dari laos dan cabai.

Bumbu lain di antaranya bawang merah, bawang putih, jahe, merica, sereh, dan kunyit tanpa penyedap rasa. Harga satu porsi ayam buluh dengan bagian dada atau paha hanya Rp 17.500. Menu itu sudah tersedia sejak Resep Dapurku dibuka pada tahun 2006.

Pada awalnya, menurut Agus, Resep Dapurku menyiapkan berbagai menu andalan. Selain ayam buluh, menu lain yang diperkirakan menjadi andalan yaitu sate lilit, ayam betutu, dan ayam gulai hijau. Namun, ayam buluh ternyata paling disukai tamu.

"Kami ingin wisatawan yang datang ke Bandung jika disebutkan ayam buluh akan mengingat masakan khas yang disajikan di Resep Dapurku," ujar Agus.

Adapun minuman favorit tamu Resep Dapurku yang terletak di Jalan Lembong 12-18, Bandung yaitu es campur seharga Rp 12.500 per porsi. Minuman itu dianggap khas karena tamu bisa meracik sendiri minuman dengan mengambil bahan-bahan sesuai selera.

Setidaknya tersedia 12 bahan es campur seperti tape, potongan roti tawar, pacar cina, cincau, agar-agar, selasih, dan cendol. Jika sedang ramai, sekitar 60 porsi es campur dipesan tamu. Penyajian yang unik, menurut Agus, tetap tidak melupakan faktor rasa. Resep Dapurku juga menyediakan masakan Sunda, Sulawesi, Jawa Tengah, Bali, dan Banten. (Dwi Bayu Radius) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com