Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Promosi Pariwisata Bali 2010 Harus Dievaluasi

Kompas.com - 31/03/2010, 16:01 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Kalangan industri pariwisata menilai bahan promosi pariwisata Bali 2010 seharusnya terus dievaluasi, menyesuaikan tren dan pasar pariwisata dunia yang terus berubah. "Dalam membuat perencanaan harus ada evaluasi, dan tidak mesti semua bahan promosi sama dengan tahun sebelumnya," kata Wakil Ketua Bidang Promosi dan Marketing Bali Tourism Board (BTB) Herdy D Sayoga di Denpasar, Selasa (30/3/2010).

Herdy mengamati, bahan promosi 2010 yang sudah ditetapkan pemerintah tidak bisa diubah lagi, padahal perubahan itu sangat penting dalam upaya menjaring pangsa pasar yang lebih luas. "Semua bahan sudah ditentukan oleh pemerintah. Namun, pihak dinas menyatakan akan menyampaikan secara tertulis," kata Herdy di sela menghadiri rapat dengan Diparda Bali.

Menurut dia, bahan promosi seharusnya disesuaikan dengan segmen yang ingin disasar. Bahan promosi untuk jurnalis tentu berbeda dengan bahan promosi bagi konsumen dan berbeda juga untuk wholesaler atau agen besar di berbagai kawasan pasar wisata dunia.

"Ini harus jelas dulu, pangsa pasar mana yang mau kita garap," ujarnya.

Herdy menjelaskan, Bali tahun 1930 merupakan destinasi pariwisata umum. Namun, saat ini Pulau Dewata sudah mengalami perubahan segmentasi. "Konsep pariwisata kita adalah budaya. Tapi harus disadari bahwa Bali juga sudah menjadi destinasi wisata MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) maupun wedding yang memerlukan kemasan berbeda tanpa meninggalkan konsep," ucapnya.

Meski begitu, Herdy menyatakan komitmen untuk tetap mendukung promosi yang telah digariskan pemerintah. "Kami mencoba memaksimalkan apa yang menjadi bahan promosi pariwisata dari pemerintah tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com