Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjuang 7 Hari demi Paskah di Larantuka...

Kompas.com - 01/04/2010, 09:06 WIB

KOMPAS.com — Mobil bisa dipacu hingga 80 kilometer per jam? Ah itu kondisi jalan mulus di Bali. Makin ke arah Timur, terutama selepas Bali, tak ada cerita lagi mobil dipacu di atas 60 kilometer per jam. Jalan memang mulus, tetapi tikungannya yang tajam senantiasa menunggu. Acap kali, tikungan tadi hanya berjarak puluhan meter, berbelok ke kiri dan ke kanan.

Perjalanan dengan mobil dari Jakarta dengan tujuan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menempuh jarak sekitar 2.839 kilometer (odometer mobil) penuh dengan berbagai cerita tersendiri. Alasan ke Larantuka di ujung timur Flores kali ini perlu dijalani berkenaan dengan perayaan Pekan Paskah ala Portugis alias Samana Santa. Pekan Paskah ini sudah berlangsung 500 tahun, yang puncak peringatannya adalah pada tahun ini.

Perjalanan selepas Denpasar harus berhitung dengan penyeberangan di Sape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ke Labuhan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Penyeberangan di sini hanya tersedia satu kali setiap hari sekitar pukul 09.00. Karenanya, perjalanan dari Bali harus berawal pagi hari agar bisa tiba pada dini hari di hari berikutnya.

Empat kali menyeberang laut

Perjalanan dari Denpasar pada Sabtu (27/3/2010) dimulai pukul 10.00 WIB menuju Padang Bai, penyeberangan dari Bali ke Lembar, Mataram (NTB). Biaya penyeberangan selama empat jam itu Rp 555.000 per mobil. Feri tersedia setiap setengah jam. Sangat lancar dan tidak terlalu padat kendaraan.

"Feri milik Indonesia Feri berlayar nyaman," kata Meci Djogo, pengemudi mobil asal Jakarta yang hendak ke Larantuka mengikuti Samana Santa. Dari Lembar, perjalanan ke Khayangan di ujung timur Pulau Lombok memerlukan waktu sekitar satu setengah jam.

Menempuh perjalanan siang hari itu ekstra hati-hati karena pengemudi kendaraan roda dua cukup banyak dan kadang berjalan lambat serta cenderung di tengah jalan. Meski begitu, perjalanan bisa lancar. Jalan pun relatif mulus. Perlu ekstra hati-hati saat melintasi pasar dan pusat keramaian seperti sekolah. "Kalau malam hari, mobil bisa dipacu lebih cepat karena sepi," kata Steven asal Denpasar, Bali, yang ditemui di Pelabuhan Khayangan, Lombok Timur.

Dari Khayangan, kami kemudian menyeberang ke Pulau Sumbawa melalui Pelabuhan Poto Tanos. Biaya penyeberangan Rp 392.000 untuk perjalanan sekitar satu setengah jam.

Petang sekitar pukul 18.00 Wita itu kami tiba di Poto Tanos, Sumbawa, NTB. Perjalanan melintasi Pulau Sumbawa sejauh sekitar 400 kilometer pun harus dimulai. Perjalanan sekitar enam jam dari ujung barat ke ujung timur Pulau Sumbawa.

Sekitar lima tahun lalu, pengemudi kendaraan harus memperhitungkan stok bahan bakar minyak di tangki mobilnya sebab beberapa SPBU yang sudah tersedia acap kali tutup pada malam hari. Selain itu, sering kali SPBU kehabisan stok sebagaimana terjadi di Labuhan Bajo, Minggu (28/3/2010).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com