Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andong Yogyakarta Diminati Wisatawan

Kompas.com - 08/04/2010, 15:54 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Andong, alat transportasi atau angkutan tradisional Yogyakarta sejenis dokar cukup digemari wisatawan baik wisatawan asing maupun domestik, khususnya untuk berkeliling kota. "Andong yang ditarik dengan tenaga kuda banyak dijumpai di berbagai sudut kota, sehingga wisatawan tidak perlu resah atau khawatir tidak mendapat angkutan," kata Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Yulia Rustiyaningsih di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (8/4/2010).

Pada kegiatan promosi pariwisata Yogyakarta yang dihadiri para pelaku wisata termasuk Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Watan, dia menjelaskan, selain andong, wisatawan bisa berkeliling Yogyakarta dengan menggunakan becak dan sepeda. Masyarakat terutama wisatawan senang menggunakan andong atau becak untuk berkeliling kota karena biayanya yang sangat murah, yakni sekali berkeliling kota hanya Rp 5.000 per orang.

Sejumlah obyek wisata yang dapat dikunjungi antara lain Istana Taman Sari, Museum Benteng, Museum Sonobudoyo, Istana Negara Gedung Agung, Keraton Ngayogyakarta dan Benteng Vredeburg.

Di Yogyakarta, katanya, akan dapat dilihat berbagai seni dan budaya seperti sekaten, upacara tumplak wajik, gerebeg, upacara jamasan pusaka, ruwatan dan tapa bisu mubeng benteng.

Dikatakan, upacara tumplak wajik adalah sejenis makanan yang terbuat dari ketan dan gula kelapa untuk mengawali pembuatan gunungan yang akan dikeluarkan pada saat upacara gerebeg.

"Gerebeg dilakukan oleh Keraton Yogyakarta sebagai perlambang  sedekah seorang raja kepada rakyat dan dilakukan tiga kali dalam setahun, yakni Gerebeg Mulud untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, Gerebeg Syawal pada Hari Raya Idul Fitri dan Gerebeg Hari Raya Idul Adha," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Watan, mengatakan, angkutan tradisional yang hingga kini masih digemari masyarakat di Mataram, Lombok adalah cikar dokar montor atau cidomo, juga sejenis dokar. Angkutan cidomo disenangi wisatawan mancanegara terutama di objek wisata di Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air. "Kalau andong di Yogyakarta sekali berkeliling Rp 5.000, sedangkan cidomo sekali berkeliling Rp 50.000," kata Watan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com