Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

'Bali Is My Life', Apa itu?

Kompas.com - 10/06/2010, 15:46 WIB
EditorI Made Asdhiana

DENPASAR, KOMPAS.com - Berbagai pertanyaan mengemuka tentang cara yang harus ditempuh untuk mengangkat kembali Bali sebagai tujuan wisata dunia setelah serangkaian tragedi pemboman beberapa tahun lalu, mendorong Asosiasi Hotel Bali (Bali Hotel Association/BHA) untuk meluncurkan "Bali Is My Life" (BIML).

"BIML adalah satu citra yang sangat membumi sebagai satu kesatuan aktivitas pariwisata di Bali untuk meningkatkan nilai Bali sebagai tujuan wisata dunia. Marilah kita kembali pada masa dulu dan mengunjungi Bali, di mana BIML berasal. Enam tahun lalu tragedi bom terjadi dan kini telah pulih," kata Ketua BHA, Jean-Charles Le Coz, di Denpasar, Kamis (10/6/2010).

Satu tim kreatif yang telah lama bermukim di Bali merasa tertantang untuk mendapatkan satu sudut paling pas dalam program BIML yang diluncurkan BHA ini. Tim itu harus bekerja keras dan cepat untuk mendapat persetujuan dari industri pariwisata agar pendanaan dari pemerintah bisa dikucurkan.

"Solusi akhir sangat menarik dan efektif. Mereka bisa mengembalikan hati Bali dan bisa menghadirkan hal-hal yang paling diinginkan turis saat berkunjung ke Bali. Banyak yang mencari sawah, ada yang mencari kebudayaan, pantai-pantai, dan gaya hidup Bali. Tetapi, faktor pengikatnya adalah penduduk Bali," kata Le Coz.

Semua itu, yang coba dihadirkan dalam BIML yang akan diluncurkan di Nusa Dua, Bali, pada 12 Juni nanti, bisa diperoleh setelah wisatawan dan penduduk Bali berinteraksi. "Wisatawan akan mendapati kehidupan nyata penduduk Bali dan inilah sasaran program ini," katanya.

Dia memberi misal, wisatawan bisa bersua dengan penari muda yang cantik. Dia bukan cuma penari karena ibu, nenek, dan nenek buyutnya juga penari tradisional. "Garis hidupnya sederhana, karena roh dan jiwa menari tarian Bali mengalir dalam darahnya. Itulah BIML," katanya.

Itu baru satu contoh, karena masih banyak yang lain. Sebut saja pemijat tradisional, juru masak, peselancar, murid sekolah, pematung, dan lain-lain, yang semuanya menyatakan bahwa tiada sentuhan ala Barat dalam kehidupan mereka. "Pulau ini hidup di dalam dan dicintai penduduknya begitu mendalam," kata Le Coz.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Berawal dari Lapak di Trotoar

Kilas Balik Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Berawal dari Lapak di Trotoar

Jalan Jalan
10 Tempat Wisata Sejarah di Medan untuk Liburan Sekolah 

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan untuk Liburan Sekolah 

Jalan Jalan
Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Jalan Jalan
6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

Jalan Jalan
2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

Travel Update
Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Travel Tips
10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

Jalan Jalan
Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Jalan Jalan
10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

Travel Update
Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com