Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkubanparahu yang Penuh Legenda...

Kompas.com - 19/06/2010, 17:23 WIB

Oleh: Rini Kustiasih/Adi Prinantyo

WISATA kawah Tangkubanparahu adalah paduan kekuatan legenda Sangkuriang yang mengakar di masyarakat Jawa Barat dan keelokan kawah yang setia menyemburkan belerang dan sumber air panas.

Ribuan turis domestik dan turis mancanegara setiap hari berkunjung ke Tangkubanparahu. Dalam kunjungan ke kawah itu, April lalu, hawa dingin segera menyapa kawasan wisata yang dikunjungi sekitar 1,5 juta wisatawan per tahun itu. Tak heran karena hawa dingin itu, keluar uap dari mulut para wisatawan yang bercengkerama.

Gunung berketinggian 2.084 meter di atas permukaan laut ini dikenal sebagai salah satu gunung api aktif di dunia, yang kawahnya bisa dilihat dengan mata telanjang. Bahkan, dasar kawahnya bisa dituruni, dan air hangat yang muncul ke permukaan kawah bisa dinikmati pengunjung untuk berendam, hingga merebus telur!

Tentu saja, memori tentang Tangkubanparahu tak bisa dilepaskan dari keelokan dan memori gelang-gelang obyek wisata di sekitarnya. Sebut saja pusat sayur-mayur dan pasar bunga Lembang yang memiliki gedung Peneropongan Bintang Boscha. Lalu hutan alam Jayagiri yang dipuja-puja generasi 1970-an, dan diabadikan kelompok Bimbo dalam lagu ”Melati dari Jayagiri” serta Taman Wisata Alam Maribaya yang menyediakan guyuran air hangat belerang.... Maribaya pun pernah diabadikan oleh grup musik The Cats asal Belanda sebagai judul lagu.

Keistimewaan kawahnya membuat Tangkubanparahu ditetapkan sebagai kawasan wisata berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 528/Kpts/UM-IX, 3 September 1979. Luas taman wisata alam di wilayah hutan konservasi ini mencapai 370 hektar dan menjadi bagian dari Cagar Alam Tangkubanparahu yang seluas 1.290 hektar.

Berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Bandung, Tangkubanparahu bisa ditempuh selama satu jam dari pusat kota, dengan mobil. Keterjangkauan jarak itu yang membuat banyak wisatawan dalam dan luar negeri, terutama asal Malaysia dan India, mengunjungi Tangkubanparahu.

Harta Tangkubanparahu terletak pada keberadaan 12 kawahnya, baik yang aktif maupun tidak aktif. Tiga kawah terbesar dengan diameter sekitar 500 meter menjadi tujuan utama wisata, yakni Kawah Ratu, Domas, dan Upas. Adanya gas beracun di Kawah Ratu dan Kawah Upas mengakibatkan keduanya tidak bisa dituruni sejak 1975. Hanya Domas yang bisa dituruni.

Untuk melihat Kawah Ratu, yang dikisahkan sebagai tempat Dayang Sumbi menceburkan diri, gara-gara obsesi cinta anaknya Sangkuriang itu, wisatawan bisa memarkir mobil tepat di bibir kawah.

Pandangan bebas ke dasar Kawah Ratu membuat takjub. Genangan air hujan yang jatuh di dasar kawah bisa berubah warna-warni: kadang biru, lain hari hijau. Halimun yang turun perlahan dari pucuk pepohonan menerbitkan eksotisme alam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com