"Dukun" Julia Roberts Terbaring Sakit

KUTA, KOMPAS.com — Sehari menjelang pemutaran perdana film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts, Jumat (13/8/2010), Ketut Liyer, seorang balian atau dukun yang menjadi sosok penting dalam film tersebut justru terbaring di Rumah Sakit (RS) Surya Husada, Denpasar, Bali. Dia mengalami gangguan jantung.

Saat ditemui di kamar 305, tempatnya dirawat, Ketut Liyer hanya tergolek lemas di atas tempat tidur. Dua sosok wanita muda berparas cantik tampak setia menemani kakek berusia 95 tahun ini.

Keduanya tak lain adalah cucu kandung dan cucu menantu dari Mangku Liyer, sapaan akrabnya. Mangku Liyer dirawat di RS Surya Husada sejak tanggal 5 Agustus lalu. Dia mengeluh sesak pada dadanya dan sekitar pukul 05.00 Wita langsung dilarikan ke rumah sakit.

“Kebetulan di rumah ada ngaben nenek, dan tamu sangat banyak, mungkin kakek kelelahan,” ujar Ni Wayan Puspita Sari, cucu menantu Mangku Liyer. “Masuk ICU karena keluhan sesak, karena ada gangguan jantung,” imbuhnya.

Setelah dua hari, kondisi jantung Mangku Liyer membaik dan Puspita Sari kemudian mengonsultasikan kepada dokter soal batu kandung kemih yang telah lama diderita kakeknya tersebut. “Dari dulu kakek trauma ke rumah sakit karena pernah dirawat akibat luka bakar di tangannya. Nah, sekarang mumpung lagi di rumah sakit, sekalian operasi pengangkatan batu kandung kemihnya,” ungkap Puspita Sari.

Penyakit inilah yang menyebabkan Mangku Liyer menolak tawaran memerankan dirinya dalam film Eat, Pray, Love beberapa waktu lalu. Setelah operasi berhasil dilakukan pada Senin lalu, kini Mangku Liyer hanya tinggal menjalani masa pemulihan.

Elizabeth Gilbert, penulis novel Eat, Pray, Love, pada tahun 2004 menemui Ketut Liyer di kediamannya, Ubud, Bali. Saat itu Elizabeth yang tengah bimbang akibat permasalahan rumah tangganya meminta wejangan dari Ketut Liyer. “Kamu harus menikmati hidup, itu pesan singkat kakek kepada Elizabeth,” kenang Puspita Sari.

Setelah pertemuan itu, Elizabeth mendapat berbagai kebahagiaan dan menjadikan Ketut Liyer sebagai salah satu inspirasi dalam menulis novel yang akhirnya difilmkan oleh sutradara Hollywood, Ryan Murphy. (C4-10)