Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi Pariwisata, Sambut Wisatawan

Kompas.com - 14/08/2010, 03:50 WIB

Oleh Boni Dwi Pramudyanto

Sebagai tuan rumah SEA Games 2011, Palembang pasti akan didatangi ribuan orang. Mereka tidak hanya atlet, pelatih, wartawan, dan delegasi dari 11 negara peserta, tetapi juga para suporter. Mereka pasti membutuhkan lokasi untuk berwisata.

Obyek yang kerap dikunjungi wisatawan sekarang sangat bervariasi. Ada yang ingin menikmati keindahan panorama, tetapi ada pula yang lebih menyukai wisata sejarah. Bahkan, dari kegiatan tersebut selalu menyatu dengan kuliner dan belanja.

Itu berarti, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat Palembang perlu mengantisipasi dan menyiapkan berbagai kebutuhan wisatawan tersebut. Misalnya, membenahi obyek wisata, membangun jaringan infrastruktur menuju ke lokasi wisata, dan menyiapkan berbagai kebutuhan, seperti kuliner dan suvenir, di lokasi wisata sehingga waktu kunjung wisatawan menjadi lebih lama dan mengeluarkan biaya yang lebih banyak.

Selama ini Palembang sebenarnya memiliki obyek wisata yang beragam. Potensi yang dimiliki antara lain wisata sejarah budaya, wisata kuliner, wisata pemandangan, wisata agro, wisata belanja, dan taman kota.

Namun, tidak semua tempat tujuan wisata digarap dengan baik dan profesional. Itu sebabnya, jumlah wisatawan asing dan domestik yang mengunjungi obyek wisata, seperti Pulau Kemaro dan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, belum banyak dengan waktu kunjung yang selalu tak lebih dari dua jam.

Pulau Kemaro

Pulau Kemaro, misalnya, hanya mampu menyedot puluhan ribu wisatawan mancanegara ketika perayaan Cap Go Meh tiba. Menurut Rachman Zeth, pengamat pariwisata asal Palembang, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Kemaro ini antara lain berasal dari Thailand, Singapura, China, Jepang, Malaysia, dan dari beberapa penjuru Indonesia.

”Semua turis sengaja datang ke Pulau Kemaro untuk berdoa, merayakan pergantian malam Cap Go Meh, sekaligus berwisata. Sebagian wisman yang datang biasanya merupakan kerabat dari keluarga yang tinggal di Kota Palembang. Sebagian lagi datang karena murni ingin berwisata budaya,” kata Zeth.

Akan tetapi, berdasarkan hasil pengamatan di sekitar kawasan Pulau Kemaro, terlihat tempat wisata ini belum didukung dengan infrastruktur yang memadai. Pengunjung yang menggunakan jalan darat untuk mencapai Pulau Kemaro harus berhadapan dengan kondisi jalan rusak sepanjang 1 kilometer, mulai dari kawasan Intirub (istilah setempat) hingga ke tepi Sungai Musi. Selain itu, kawasan Intirub yang merupakan bekas areal pabrik ban juga belum dilengkapi bangunan khusus parkir sehingga rawan pencurian.

Keluhan soal ketidaknyamanan juga disampaikan sejumlah pengunjung yang melewati jalur sungai saat hendak menuju Pulau Kemaro. Dinah (39), warga Dumai, Riau, yang ditemui di dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) mengungkapkan kekagetannya soal mahalnya tarif sewa perahu ketek. Untuk menuju kawasan yang letaknya ada di bagian timur Sungai Musi tersebut, tukang perahu memasang harga Rp 150.000.

”Padahal, mengacu pada papan aturan tarif yang dipasang pemkot di dermaga tersebut, tarif sewa perahu dari BKB ke Pulau Kemaro ini hanya Rp 50.000 saja. Tarif paling mahal tercatat Rp 100.000 untuk sewa perahu berkeliling Sungai Musi,” ujar Dinah.

Kendala pengembangan tempat wisata ini tak sebatas pada infrastruktur, tetapi juga di dalam kawasan Pulau Kemaro pun belum dikelola optimal. Di sana hanya tersedia warung kecil yang menawarkan mi rebus dan minuman ringan. Tidak tersedia pula suvenir yang khas Pulau Kemaro. Padahal, banyak wisatawan yang sehabis berkunjung ke lokasi itu ingin membeli sejumlah barang yang nantinya dibawa ke tempat asal sebagai kenang-kenangan yang bersangkutan dari pulau pagoda Hok Tjing Bio tersebut.

”Akibatnya, Pulau Kemaro tidak mengalami perkembangan yang berarti. Sejak dulu sampai sekarang aktivitas pariwisata di sana hanya terpusat pada ritual keagamaan Cap Go Meh. Lalu, pada hari-hari biasa, Pulau Kemaro menjadi tempat wisata mati suri,” katanya.

Hal yang sama terjadi pada tempat belanja songket dan aneka suvenir di sentra industri Songket, Tangga Buntung. Warga dari luar Palembang yang berminat mengunjungi gerai songket ”Cek Ipah, Cek Dilah” dan gerai lain di kawasan Tangga Buntung terus menurun selama dua tahun terakhir.

Menurut Dilah, pemilik gerai songket, lonjakan transaksi tertinggi terjadi pada saat kegiatan tahun Kunjungan Musi 2008. Ketika program itu baru bergulir setengah tahun, omzet dari penjualan rata Rp 1,5 juta per hari.

”Saat itu posisi perajin songket di Tangga Buntung sangat bagus. Pembeli selalu datang ke gerai kami setiap hari, tetapi sejak tahun lalu jumlah pengunjung yang membeli sangat minim. Dalam seminggu belum tentu ada pembeli,” kata Dilah.

Zainal Arifin, pemilik Zainal Songket, berpendapat, pengusaha sebenarnya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah terkait dengan penurunan transaksi songket. Di sisi lin, para pengusaha di sentra industri Tanggap Buntung harus menerapkan strategi khusus untuk mengatasi stagnasi pemasaran songket.

Caranya bisa beragam, misalnya mengemas ulang strategi pemasaran sentra industri songket Tangga Buntung. Langkah itu hanya bisa dilakukan dengan cara menggalakkan promosi, baik melalui media massa, radio, brosur, pamflet, reklame, maupun yang lain sejenisnya.

Waktu kunjungan

Pada dasarnya, pemegang kebijakan serta pelaku pariwisata perlu melakukan berbagai upaya untuk membenahi sektor pariwisata dalam menyambut kedatangan wisatawan mancanegara ke Palembang selama SEA Games 2011. Tentunya, langkah ini juga harus diarahkan untuk membuat wisatawan merasa betah.

”Kalau semua tempat wisata di Palembang bisa membuat wisatawan merasa betah, dampaknya sangat positif, terutama semakin banyaknya uang yang dikeluarkan. Kemungkinan,” kata Rachman Zeth.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang Baharuddin Ali menambahkan, pembenahan dari lokasi pemasaran juga sedang dilakukan untuk tujuan lokasi wisata. Bahkan, akan disiapkan bangunan khusus untuk penjualan suvenir dan kuliner di Jakabaring. Warga Sumsel bisa memanfaatkan tempat itu untuk memasarkan produknya.

Namun, yang terpenting lagi pemerintah daerah perlu menyiapkan brosur yang berisi informasi yang lengkap tentang obyek, lokasi wisata, serta lainnya guna dibagikan kepada wisatawan yang datang ke Palembang selama SEA Games 2011. Buku panduan tersebut pasti memberi manfaat besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com