Situs www.koreanrestaurantguide.com menyebutkan, bumbu yang dipakai juga sangat berguna untuk kesehatan. Gochujang yang dibuat dengan cara difermentasi, misalnya, mengandung protein, vitamin B2, vitamin C, dan karotin. Di Jepang, pasta cabai bahkan dipakai sebagai menu diet.
Bumbu lainnya, deonjang yang difermentasi dari kedelai, juga termasuk ke dalam menu diet. Negara-negara Barat bahkan telah mengarahkan perhatian pada manfaat untuk mencegah kanker dan menurunkan tekanan darah tinggi yang dimiliki deonjang.
Zaman dulu, deonjang, gochujang, dan ganjang (kecap) dibuat sendiri di setiap rumah. Di setiap rumah terdapat gentong dari tanah liat tempat memfermentasi bumbu-bumbu tersebut.
Sejarah
Awalnya, orang Korea adalah penyuka daging. Namun, sejak ajaran Buddha masuk ke wilayah ini pada abad keempat, orang Korea mulai menyukai sayuran. Ini karena ajaran Buddha melarang mereka memakan daging. Pada pertengahan abad ke-13, budaya vegetarian pun menyebar di Korea.
Namun, budaya ini berubah ketika terjadi invasi bangsa Mongol dan menguasai Korea selama 130 tahun. Budaya makan daging kembali tumbuh. Kondisi ini diperkuat oleh menyebarnya ajaran Kong Hu Cu. Namun, daging pada saat ini dinilai sebagai makanan masyarakat kelas sosial tinggi sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa menikmatinya.
Selain menyehatkan, masakan Korea juga mengandung filosofi. Masakan yang terdiri dari aneka warna menandakan 5 elemen alam, yaitu pepohonan yang diwakili warna hijau, api (merah), bumi (kuning), air (putih), dan metal (hitam). Aplikasi elemen (warna) ini bisa dilihat, salah satunya dalam menu bimbimbap.
Cara menyajikan juga memiliki cerita tersendiri. Artikel Deson Chon menyebutkan, presentasi makanan berakar dari perbedaan kelas sosial saat Dinasti Choson. Format presentasi pada saat itu, yang disebut sancharimu, adalah berdasarkan jumlah makanan yang tersaji di atas meja, biasanya terdiri dari 3, 5, 7, 9, 12 jenis.
Tiga makanan terpisah adalah jumlah yang biasanya disajikan di sebuah keluarga. Rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi akan menyajikan jumlah makanan yang lebih banyak, biasanya berjumlah 9 jenis. Jumlah 10 jenis atau lebih disajikan untuk nobles, sementara untuk keluarga kerajaan penyajiannya terdiri dari 11 makanan terpisah, yang disebut surasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.