Jalur jalan alternatif umumnya memang tak selebar jalur utama. Namun, kadang jalur alternatif menawarkan sesuatu yang berbeda. Jalan yang lebih rimbun pepohonan, suasana alam pedesaan, dan akses menuju banyak lokasi wisata.
Hal demikian dapat kita temui saat melintas di jalur alternatif di jalur selatan mulai dari Cilacap bagian timur hingga Ambal-Mirit (Kebumen). Jalan alternatif di jalur selatan Jateng itu berada di selatan jalur utama. Hal itu membuat jalur ini berada lebih dekat dengan pantai selatan. Pada masa arus mudik Lebaran, pemudik atau pelintas jalan yang suka jalan-jalan atau hobi berwisata umumnya akan memilih jalur ini daripada jalur utama.
Selain menawarkan alam pedesaan dengan dominasi pemandangan sawah dan rerimbunan pohon kelapa, jalur alternatif Cilacap-Kebumen juga menjadi akses terdekat ke obyek-obyek wisata pantai elok dan alami di laut selatan.
Jalur Jeruklegi-Kroya-Adipala di Cilacap, misalnya, menawarkan deretan obyek wisata pantai khas Cilacap, yakni deretan bibir pantai memanjang berpadu dengan denyut kehidupan nelayan yang padat. Pantai-pantai tersebut mulai dari Teluk Penyu, Lengkong, Srandil, hingga Widara Payung.
Kita akan disuguhi hamparan sawah meluas saat melalui jalur alternatif via pesisir Cilacap ini, khususnya setelah keluar dari Cilacap kota melalui jalur Kroya ataupun Adipala. Meski sempit, yakni rata-rata hanya selebar 4-5 meter, kondisi jalur saat ini umumnya relatif baik, khususnya dibanding kondisi jalur alternatif di Cilacap bagian barat.
Kondisi jalan kurang rata akan terasa saat memasuki perbatasan Cilacap-Kebumen. Medan berkelok dan sedikit menanjak kian terasa begitu masuk jalur alternatif via Ayah-Karangbolong-Buayan. Pemandangan perbukitan di jalur ini lebih mendominasi.
Akan tetapi, perjuangan berat Anda melalui jalur ini akan terbayar oleh pemandangan elok pantai yang ada di sana, mulai dari pantai Ayah, Pasir, hingga Karangbolong. Lokasi-lokasi wisata tersebut telah dilengkapi tempat istirahat dan kedai-kedai makanan yang hanya buka sampai sore hari.
Berbeda dengan jalur utama di lintas selatan, di jalur alternatif tak banyak terdapat rumah-rumah makan besar yang siap sedia 24 jam. Namun, bukan berarti dari segi kuliner tak ada daya tarik di jalur ini.
Jika Anda terus menyusuri jalur alternatif hingga sampai di Buluspesantren-Ambal, Anda akan menemui deretan warung sate. Itulah sate Ambal yang termasyhur itu. Anda penyuka pecel bisa berhenti di Kroya. Di sana banyak terdapat warung pecel khas Kroya yang terkenal. Pecel Kroya menggunakan bunga kecombrak yang beraroma wangi dengan lauk peyek udang.
Sama dengan jalur alternatif di Cilacap, jalur alternatif di Kebumen umumnya sempit. Lebar jalan terasa penuh saat dua kendaraan roda empat berpapasan. Oleh karena itu, kehati-hatian mutlak diperlukan apalagi saat masa mudik atau balik Lebaran tiba. Jalur bukan saja akan dipadati pemudik tapi juga warga sekitar. Kendaraan akan berimpit di jalur sempit tengah sawah.
Bus sampai saat ini hanya dapat melalui rute Petanahan-Klirong-Ambal-Kutoarjo. Itu pun harus membuat kendaraan dari arah berlawanan bus minggir sejenak. Rute alternatif dari Ayah-Karangbolong-Puring sampai saat ini masih dihindari bus. Alasan utamanya adalah lebar jalan yang sempit dan medan yang berkelok.
Dengan potensi wisata dan alam pedesaan yang elok, keterbatasan kondisi infrastruktur jalan tersebut sungguh disayangkan. Namun, sambil menunggu "kesadaran" pemerintah membangun jalur ini menjadi lebih baik, kita masih dapat menikmati mudik sambil berwisata di jalur ini. Tentunya dengan penuh kehati-hatian. (M Burhanudin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.