Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelimutu, Dijaga Kicau Burung Arwah

Kompas.com - 04/09/2010, 16:32 WIB

Oleh: Samuel Oktora dan Khairul Anwar

Hampir seabad silam, tepatnya 95 tahun lalu, peneliti asal Belanda bernama BCChMM van Suchtelen sudah sangat takjub dengan fenomena perubahan-perubahan warna air di tiga kawah Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, itu.

Kawah Tiwu Ata Polo sering menunjukkan warna merah darah, Kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai berwarna hijau zamrud, dan Kawah Tiwu Ata Mbupu berwarna putih. Karena itu, Kelimutu juga sering disebut Danau Triwarna. Namun, sesekali warna ketiganya bisa pula menjadi seragam.

Saat berkunjung pada pertengahan Juli 2010, Tiwu Nua Muri Koo Fai berwarna hijau muda kebiruan, Tiwu Ata Polo berwarna hijau, dan Tiwu Ata Mbupu berwarna hijau lumut kehitaman.

Kalangan ilmuwan dan peneliti memberikan informasi, kandungan kimia berupa garam, besi, sulfat, mineral lain, serta tekanan gas aktivitas vulkanik, maupun sinar matahari menjadi faktor penyebab perubahan warna air danau pada Gunung Kelimutu (1.690 meter) itu.

”Aktivitas kegempaan juga dapat mengubah warna kawah danau. Fenomena geologis ini memang sungguh unik dan hanya terjadi di Danau Kelimutu di Indonesia. Di negara lain, antara lain Italia dan Selandia Baru, kalaupun ada, perubahan warna airnya tidak signifikan dan tidak beraneka warna,” kata peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Eko Soebowo, Rabu (18/8/2010).

Pesona Kelimutu bukan itu saja. Di kawasan seluas 5.356,5 hektar itu juga mudah ditemukan aneka jenis flora dan satwa liar langka. Burung garugiwa (Pachycephala nudigula) merupakan salah satunya. Burung berkepala warna hitam, sedangkan badan, sayap, hingga ekor berwarna hijau kekuningan ini merupakan spesies endemik di sana yang tidak terdapat di tempat lain.

Saat menuju puncak kawah Danau Kelimutu, sekitar pukul 08.00 Wita, terdengar aneka suara unik burung garugiwa jantan. Semarak kicauan burung yang keras dan nyaring, bersahutan, menghiasi pagi di Danau Kelimutu, bagaikan sambutan selamat datang yang ramah, bahkan turut menghangatkan suasana.

Burung garugiwa biasa berkicau mulai pukul 06.00 hingga 10.00 saja. Kicauan burung ini berbeda-beda sesuai ketinggian. Pada kawasan 1.400 meter di atas permukaan laut, ada sekitar 12 kicauan. Menurut penduduk setempat, pada ketinggian lebih dari 1.400 meter di atas permukaan laut, terdapat burung- burung yang memiliki sekitar 17 kicauan.

”Karena itu, masyarakat di sini ada yang menyebutnya burung arwah. Selain sulit ditangkap, burung itu juga hanya muncul saat tertentu,” kata Muhammad Sendi, pedagang kopi di sekitar tugu pemantauan Danau Kelimutu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Hotel Story
    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Travel Update
    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    Jalan Jalan
    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Travel Update
    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    Jalan Jalan
    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Travel Update
    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    Jalan Jalan
    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Travel Update
    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Jalan Jalan
    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Travel Update
    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Travel Tips
    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Travel Update
    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com