Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cirebon, Tak Hanya Udang...

Kompas.com - 07/09/2010, 10:48 WIB

Dari fasad yang simetris dengan kaca-kaca timah persegi, agaknya Moojen berupaya menampilkan ciri arsitektur Indische dengan pengaruh Art deco. Sekilas desainnya sederhana. Hanya ada permainan bidang-bidang simetris, tetapi sebenarnya tetap monumental karena bangunannya tinggi. Belum lagi ada ornamen mahkota, yang serupa dengan Masjid Cut Mutia, sehingga membuat stasiun tampak lebih tinggi.

Dulu, ada kata ”kaartjes” (karcis) di menara sisi kiri dan ”bagage” (barang) di menara sisi kanan. Dua kata itu ditorehkan sebagai pembeda akses penumpang dan barang. Kini, dua kata itu dihilangkan dan diganti kata ”Cirebon” pada fasad sisi atas.

Dulu, dinding stasiun dicat putih, sedangkan kini dikelir oranye-biru, warna ikon PT Kereta Api. Dulu, lantainya dari ubin-ubin tua, kini diganti lantai keramik yang malah cepat kotor.

Tahun 1930, masih ada kolam di halaman stasiun dan deretan rerimbunan pohon mengarah ke Jalan Siliwangi. Kini, pepohonan itu berganti deretan toko dan hotel. Andong dan kusirnya kini diganti gerombolan becak.

Ngomong-ngomong, di kios-kios di Stasiun Cirebon tak dijual udang, tuh....

(TIMBUKTU HARTHANA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com