Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang "Traveling" Sendirian Lebih Mahal?

Kompas.com - 17/09/2010, 07:38 WIB

KOMPAS.com — Biasanya orang akan menghitung, bepergian bersama teman dengan jumlah kelompok semakin besar akan menghemat pengeluaran. Biaya transportasi dan akomodasi akan lebih hemat karena patungan. Sebaliknya, jika travelling sendirian, semua biaya ditanggung sendiri. Akibatnya, pengeluaran membengkak.

Rumus ini tak mutlak. Karena dengan perencanaan terinci dan perhitungan yang matang, semua biaya perjalanan akan terukur. Ukirsari R. Manggalani, pejalan independen yang selalu merindu negara favoritnya, Kamboja, sudah membuktikan. Perempuan yang akrab disapa Ari ini lebih sering melakukan perjalanan ke luar negeri ataupun keliling Indonesia seorang diri.

"Tiket murah, perjalanan asyik, apa pun sebutannya, traveller, backpacker, travelling dengan ransel atau enggak, yang penting travelling yang enak," kata Ari kepada Kompas Female menggambarkan hobinya sebagai pejalan independen.

Menurut Ari, yang gemar berkelana sejak usia 14 tahun, biaya perjalanan bisa terukur dengan adanya persiapan, mulai memesan tiket jauh-jauh hari hingga penggunaan uang yang tepat. Kapan harus menggunakan uang tunai, kapan kartu kredit dibutuhkan.

Ia mengakui, travelling di Indonesia memang membutuhkan biaya lebih besar karena kendala transportasi yang mahal. Sedangkan jika ke luar negeri, biaya mahal saat membeli tiket dan mengurus visa. Tetapi, selama berada di suatu negara, terutama di Eropa, pengeluaran lebih murah karena lengkapnya fasilitas dan mudahnya transportasi. 

"Saya belum pernah ke Papua, tiketnya cukup mahal, sekitar Rp 5 juta. Sedangkan dengan Rp 8 juta, sudah bisa menginjakkan kaki di Eropa," kisahnya.

Hemat biaya dengan transportasi tertata rapi

Sarana dan sistem transportasi di sejumlah negara di Eropa juga di Asia memudahkan traveller mengakses wilayah satu ke lainnya. Ongkos perjalanan juga lebih hemat. Apalagi dengan adanya sistem transportasi massal (mass rapid transportation). Selain juga informasi yang serba lengkap dan terkini yang memudahkan pejalan mengatur rencana perjalanan.

"Eropa barat, misalnya, link kereta api di kawasan ini bagus. Dalam tiga malam saja bisa singgah di Belgia, Perancis, Swiss, dan Italia. Pada malam hari tidur di kereta," Ari menceritakan gaya perjalanannya yang disebutnya enak dan hemat.

Indonesia memang perlu belajar banyak tentang pengaturan transportasi. Tentu saja dengan keuntungan nantinya, menarik semakin banyak turis dan pejalan yang meningkatkan pariwisata dalam negeri. Ari menyimpan harapan, infrastruktur di Indonesia memang perlu diperbaiki. Pengalamannya sebagai pejalan independen di 31 negara dan beberapa provinsi di Indonesia telah menunjukkan kelemahan pariwisata Indonesia yang perlu dibenahi.

"Pengelolaan destinasi wisata harus profesional. Kesulitannya di Indonesia salah satunya destinasi wisatanya bagus, tetapi tidak ada operator tur. Transportasi seharusnya juga dikontrol pemerintah. Belum lagi persoalan sampah," Ari menyelipkan harap.

Rumus biaya perjalanan agar tetap hemat
Ari berbagi pengalamannya mengatur biaya perjalanan. Ia mengatakan, untuk perjalanan di Eropa dibutuhkan anggaran sekitar Rp 500.000 per hari untuk makan dan transportasi, sedangkan di Asia biayanya di bawah angka tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com