Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombak Tanjung Setia Memikat Wisman

Kompas.com - 02/10/2010, 16:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki gelombang setinggi empat meter dan panjang 200 meter, ombak Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Krui, Kabupaten Lampung Barat, cukup ideal bagi para wisatawan, terutama yang hobi berselancar. Tidak heran, semakin banyak turis asing yang ingin mencoba ganasnya ombak pantai yang menghadap ke Samudera Hindia itu.

"Bule-bule makin banyak yang datang ke Tanjung Setia karena pantainya bersih dan ombaknya cukup tinggi," kata Ose, penjaga stan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung di 3rd Indonesia Tourism and Travel Fair (ITTF) 2010 kepada Kompas.com, Jumat (1/10/2010) di Jakarta Convention Center (JCC) Hall B, Senayan.

Menurut Ose, saat paling tepat kalangan peselancar untuk merasakan ombak Tanjung Setia adalah antara bulan April dan Oktober setiap tahunnya. "Selama musim itu, banyak surfer dari seluruh dunia yang khusus datang ke sini," ujarnya.

Untuk menjangkau lokasi, Anda bisa menempuh perjalanan darat dari Bandar Lampung sejauh 273 km (dari Liwa jaraknya 52 km). "Jalan menuju lokasi sangat mulus dan kira-kira bisa ditempuh dalam waktu tujuh jam saja," tutur Ose.

Ose mengatakan, Pemerintah Provinsi Lampung sedang membangun bandara di Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat. "Dengan adanya bandar udara tersebut, nantinya perjalanan menuju Pantai Tanjung Setia dan obyek wisata lainnya akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat dijangkau," kata dia.

Selain berselancar, Anda juga bisa berenang, menyelam, berperahu, berlayar, snorkeling, memancing, berjemur matahari,menyusuri pantai,mengumpulkan karang dan fotografi. Di sekitar lokasi tersedia beberapa cottage sehingga para wisatawan tak kesulitan untuk mencari tempat menginap.

Tidak hanya merasakan deburan ombak Pantai Tanjung Setia, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan danau terbesar kedua di Sumatera, Danau Ranau. Berjarak 31 km dari Kota Liwa, Anda akan menyusuri perkampungan tradisional Lampung, sawah, bukit dan areal perkebunan sayur dan buah-buahan.

Daya tarik lainnya di Kabupaten Lampung Barat, antara lain Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Kebun Damar di sepanjang pesisir pantai Lampung Barat dan situs Megalith Kebon Tebu di Kota Sumber Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Jalan Jalan
    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Travel Update
    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Jalan Jalan
    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Travel Update
    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    Jalan Jalan
    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Travel Tips
    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Travel Update
    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Travel Update
    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    Travel Update
    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

    Travel Update
    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    BrandzView
    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Travel Update
    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Travel Update
    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com