Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengkleng Paul Disusupi "Torpedo"

Kompas.com - 14/10/2010, 10:05 WIB

KOMPAS.com - Tengkleng kambing juga digemari wisatawan, seperti yang dijual di sebuah warung makan di Jalan Laksda Adisutjipto, kawasan timur Kota Yogyakarta.       "Pelanggan saya tidak hanya warga lokal, tetapi juga beberapa wisatawan domestik jika kebetulan sedang mengunjungi Yogyakarta pasti menyempatkan diri menikmati tengkleng kambing di warung ini," kata Paul, penjual tengkleng kambing di Jalan Laksda Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (14/10/2010).       Tengkleng yang mirip gulai berisi daging dan tulang kambing dengan kuah yang khas beraroma rempah-rempah yang menyengat itu, menjadi ciri tersendiri dari masakan Paul. "Ciri khas tengkleng saya ada di rasa kuahnya, karena saya tambahkan rempah-rempah seperti lada dan cengkih, serta cabai, sehingga lebih terasa gurih dan pedas," katanya.            Ia mengatakan bahan baku tengklengnya berupa daging kambing terutama di bagian tulang belakang, tulang rusuk, serta ditambah dengan sedikit "torpedo".       Menurut Paul yang telah berjualan tengkleng kambing selama 16 tahun ini, sebagian orang meyakini tengkleng kambing dapat meningkatkan stamina pria. "Konon, dengan mengkonsumsi ’torpedo’ dapat menambah gairah serta kemampuan seksual pria," katanya.       Oleh karena itu, kata dia, pelanggan tengklengnya sebagian besar kalangan pria dewasa, termasuk wisatawan domestik yang kebetulan sedang berada di Yogyakarta.       "Pelanggan saya warga Yogyakarta, dan sebagian lainnya warga luar daerah seperti dari Klaten dan Magelang (Jawa Tengah), bahkan tidak sedikit warga Jakarta dan Bandung saat berlibur di Yogyakarta pasti singgah ke warung tengkleng saya," katanya.       Ia mengatakan dalam satu hari dirinya menghabiskan lima sampai delapan kilogram daging kambing. "Setiap harinya sejak pagi hingga malam bisa terjual rata-rata 50 porsi tengkleng kambing" katanya.       Pendapatan yang ia peroleh dari penjualan tengkleng kambing sebanyak itu setiap harinya rata-rata Rp1,5 juta. "Pendapatan saya tidak menentu, karena tergantung dari banyak atau sedikitnya pembeli," katanya.       Paul menjual tengkleng kambing seharga Rp 12.000 per porsi. "Ini harga baru, setelah empat bulan lalu harganya masih Rp 10.000 per porsi," katanya.             Menurut dia, dirinya belum berencana membuka cabang warung tengkleng kambing di tempat lain. "Kami hanya berjualan di tempat ini, karena untuk membuka cabang membutuhkan modal besar," katanya.      

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com