Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lengah Erupsi Merapi Belum Usai

Kompas.com - 02/11/2010, 19:00 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan jajaran pemerintah provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah serta masyarakat agar jangan lengah dan selalu bersikap hati-hati.

Sebab, meskipun menurun, erupsi Gunung Merapi belum selesai. Kewaspadaan harus terus dilakukan sampai aktivitas Gunung Merapi benar-benar mereda.

Hal itu disampakan Presiden Yudhoyono saat memberikan pengarahan di hadapan forum komunikasi pimpinan daerah di ruang VIP Bandar Udara Achmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2010) sore.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Bibit Waluyo memberikan paparan mengenai perkembangan dan penanganan bencana Gunung Merapi.

Dalam paparan itu hadir delapan menteri yang mendampingi Presiden Yudhoyono di antaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Mensesneg Sudi Silalahi serta Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Kepolisian Negara RI Komjen (Pol) Timur Pradopo.

"Jangan lengah dan jangan lalai. Karena itu belum selesai dan sampai benar-benar tuntas aktivitas Gunung Merapi sehingga saudara kita kembali ke rumahnya dengan selamat," ujar Presiden.

Sesali ada korban

Sebelumnya, Presiden Yudhoyono menyesali adanya korban yang jatuh akibat dari letusan Gunung Merapi.

Sebab, seharusnya, pemerintah bisa memaksa siapapun yang berada di lereng Gunung Merapi untuk turun dari daerah bahaya sehingga tidak menimbulkan korban tewas.

"Saya turut prihatin terjadinya korban jiwa yang cukup besar. Andaikata masyarakat kita mendengarkan apa yang disampaikan pemerintah, dan andaikata masyarakat kita semakin rasional menggunakan akal dan pikiran. Juga pemerintah menggunakan pengetahuan dan pemikiran yang ilmiah. Tentu, hal itu tidak pelu terjadi," ujarnya.

Menurut Presiden, untuk keselamatan siapapun,negara mempunyai otoritas. "Siapkan kendaraan dan aparat serta semua harus ikut membantu dan mendorong untuk membawa warga dari tempat berbahaya," tambah Presiden.

Bagi Presiden, peristiwa ini juga pembelajaran bagi bangsa Indonesia agar bangsa Indonesia menjadi raisonal dan punya keimanan, tetapi juga tahu duduk soalnya akan pemahaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com