Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keajaiban Kuliner Bocuse

Kompas.com - 07/11/2010, 14:01 WIB

Sup ini memang istimewa. Begitu kulit roti gelembung (puff pastry) yang menutupi mangkuk dipecahkan, aroma jamur hitam langsung tercium. Di balik gelembung roti itu terlihat sup bening, dengan irisan wortel, jamur hitam, suwiran dada ayam. ”Jamur hitam (black truffle) seperti ini hanya tumbuh di Perancis selatan dan hanya ada pada bulan tertentu. Aroma yang kuat dari sup itu berasal dari Noilly Prat, semacam anggur masakan,” kata Alexandre kepada Kompas, sambil meminta pramusaji untuk membawakan contoh Noilly Prat. 

Porsi yang kecil, tidak berlebihan, juga jarak waktu penyajian sekitar 5-10 menit setelah menu sebelumnya selesai disantap, membuat perut beradaptasi dan tetap antusias menunggu sajian berikutnya. Prinsip ini juga menjadi ciri khas Bocuse. Semua ada waktunya, bertahap, jangan rakus. 

Menu utama adalah ”filet de sole gratine farfalle en mouclade”. Ikan lidah (sole fish, semacam ikan laut ) yang dimasak kecoklatan disajikan dengan saus kental kekuningan ”en mouclade” dan taburan daun thyme. Sulit untuk menggambarkan seperti apa rasa sebuah ikan yang benar-benar segar. Anda hanya bisa mengetahuinya setelah mengalaminya. ”Ini memang ciri khas resep Bocuse. Bahannya harus nomor satu. Harus yang paling segar,” tambah Philippe. 

Ketika sajian penutup dihidangkan, vacherin glace a la minute aux fruits rouges, sauce au chocolat chaud ”Valrhona”, irisan buah stroberi, rasberi yang disiram dengan cokelat panas, chef Gilles Reinhardt datang menyapa dan berbincang sejenak. Kepada Kompas ia mengaku, menu favoritnya adalah yang menggunakan bahan ikan lidah karena ”karakternya, cita rasanya yang sangat kaya, dan juga bentuk penyajiannya”. 

Gilles yang selama 12 tahun penuh bekerja di restoran utama Bocuse di Lyon mengatakan, hal paling utama yang dipelajarinya dari sang maestro bukan saja pengetahuan memasaknya yang sudah dikenal  dunia, tetapi juga compassion-nya. ”Chef Bocuse mengajarkan pentingnya hubungan antarmanusia, terlebih kita bekerja dalam industri pelayanan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com