Oleh: Yulia Sapthiani dan Sarie Febriane
BAGI Anda yang baru pertama kali datang ke warung Bakso President di belakang pertokoan Mitra II, Malang, jangan kaget kalau tiba-tiba merasakan getaran di dalam ruangan. Maklum, warung ini berada di pinggir rel kereta api yang masih digunakan.
Senin (15/11/2010), misalnya, saat kami tengah menikmati makan siang di warung tersebut, kereta barang dari arah Stasiun Malang melintas di rel yang hanya berjarak sekitar satu meter dari halaman.
Namun, lokasi di pinggir rel inilah yang antara lain membuat Bakso President begitu terkenal. Orang yang datang dari arah Jalan Batanghari bahkan harus menyeberang rel untuk masuk ke warung yang berdiri di tempat tersebut sejak tahun 1983.
”Saya sendiri heran, tempatnya seperti itu kok bisa terkenal,” kata Abdul Ghoni Sugito (52), pendiri Bakso President.
Bakso President tak hanya dikenal publik Malang dan sekitarnya, tetapi juga di kalangan artis Ibu Kota. Ini bisa dilihat dari foto-foto pesohor yang dipajang di dinding warung, seperti Inul, Uya Kuya, Rudy Hadisuwarno, Nugie, dan puluhan foto artis lainnya.
”Sebenarnya sudah dari dulu artis datang ke sini, seperti zamannya Farid Hardja. Tapi, kan, waktu itu belum terpikir untuk didokumentasikan,” kata Endah Suryaningsih, salah satu anak Ghoni, yang siang itu berada di warung.
Dengan lokasi yang berada di pinggir rel, Endah bercerita, tempat tersebut juga menjadi tempat wisata bagi keluarga yang datang, terutama bagi anak-anak yang ingin melihat kereta api. ”Kadang suka ada pembeli yang bertanya jadwal kereta karena anaknya ingin melihat kereta yang lewat,” kata Endah.
Selain menjadi kasir, Endah dibantu pekerja lainnya membuat sendiri bakso dan ”kawan-kawannya”. Jumlahnya mencapai 15 macam, mulai dari berbagai jenis bakso (yang disebut pentol oleh Endah dan para langganannya), seperti bakso halus, bakso urat, bakso udang, bakso isi telur ayam, dan bakso yang berisi jeroan sapi, hingga tahu, siomay, dan sejumlah jenis pangsit yang dibedakan berdasarkan bentuknya, seperti pangsit goreng yang berbentuk seperti kembang atau yang bentuknya panjang.
Bakso, tahu, pangsit, dan siomay ini bisa dinikmati dengan atau tanpa mi. Uniknya, tempat ini juga menyediakan lontong untuk disajikan bersama bakso, sebagai pengganti nasi.
Harga satuannya bervariasi, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.500. Pembeli diperbolehkan memilih sendiri jenis dan jumlah yang mereka inginkan atau memilih berdasarkan paket yang sudah disediakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.