Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNESCO Bantu Merestorasi Borobudur

Kompas.com - 06/12/2010, 17:58 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO siap mendukung dan memfasilitasi Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dalam merehabilitasi kompleks Candi Borobudur.

Direktur Regional Asia Pasifik UNESCO Hubert Gijzen mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers di acara Wisdom 2010 Yogyakarta, Senin (6/12/2010). Gijzen menyebutkan bahwa erupsi Gunung Merapi telah memberikan efek yang besar pada salah satu obyek wisata andalan Yogyakarta tersebut.

Efeknya, lanjut Gijzen, sangat terasa pada pendapatan sektor pariwisata dan juga pada sektor lainnya. "Perhatian utama UNESCO adalah merestorasi Candi Borobudur," katanya.

Namun, abu yang menyelimuti candi tersebut tidak seperti semudah membersihkan debu. Hal ini lebih sulit karena abu vulkanis dapat merusak batu. Belum lagi jika terkena air, kata Gijzen, debu akan menjadi padat dan makin susah untuk dibersihkan. Ditambah lagi, abu juga masuk ke sistem drainase Candi Borobudur.

Pihak UNESCO dan Kembudpar serta para ahli akan berkunjung ke Candi Borobudur, Rabu (8/12/2010), untuk mengetahui sejauh mana rehabilitasi yang harus dilakukan. "Kita harus melihat Candi Borobudur tidak hanya sekadar monumen. Kita harus memikirkan masyarakat yang bergantung pada candi ini," katanya.

Gijzen meminta masyarakat berperan agar Candi Borobudur bertahan dengan dipelihara terus hingga generasi-generasi ke depan sehingga masyarakat sekitar perlu diberi pemahaman pentingnya untuk memelihara situs bersejarah ini. "Candi Borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia yang berada di tengah-tengah masyarakat Muslim terbesar," kata Gijzen.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Gijzen, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Tazbir, kepada Kompas.com, menyebutkan bahwa penduduk Yogyakarta akan terus memelihara Candi Borobudur tanpa memandang agama. Banyak pihak turut membersihkan Candi Borobudur tidak terbatas dari agama tertentu. "Karena Candi Borobudur ini merupakan warisan leluhur kami," kata Tazbir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Jalan Jalan
    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Travel Update
    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Jalan Jalan
    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Travel Update
    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    Jalan Jalan
    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Travel Tips
    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Travel Update
    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Travel Update
    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    Travel Update
    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

    Travel Update
    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    BrandzView
    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Travel Update
    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

    Travel Update
    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com