Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Menyeduh Teh China

Kompas.com - 15/12/2010, 17:39 WIB

KOMPAS.com - Kung Fu Cha. Pernahkah anda mendengarnya? Jika belum, kung fu cha ini bisa diartikan sebagai seni menyeduh teh ala China. Ya, karena bagi orang China, sejatinya minum teh itu bukan sekadar teh dicelupkan lantas disiram air panas, selesai. Bukan.

Bagi mereka, minum teh adalah suatu ajang mengikat tali persaudaraan, simbol permintaan maaf, penghormatan dan juga relaksasi. Karena saat menyeduh dan kemudian menikmati teh dengan santai adalah waktu dimana perbincangan mulai dari ringan sampai berat dilaksanakan.

Dan berikut akan saya ceritakan pengalaman saya ketika mengunjungi Kedai Siang Ming di Jakarta. Dimana Kedai Teh China tersebut tak pelit untuk berbagi informasi dan tips termasuk tata cara minum teh cina yang benar sehingga dapat menghasilkan cita rasa yang luar biasa enaknya.

Kung Fu Cha

Saya sendiri, pertama kali mendengar istilah Kung Fu Cha pada 2 tahun silam saat mengunjungi Siang Ming Tea di kawasan Bungur, Jakarta Pusat. Saat itu, Pemilik Tea House Ibu Suwarni dan anaknya Sutejo memberikan banyak sekali pencerahan pada saya tentang teh yang akhirnya membuat saya jatuh cinta.

Begitu datang, Ibu Suwarni dengan ramahnya langsung menyiapkan poci berisi air panas yang kemudian diletakkan di atas tungku mungil yang berada di sisi kanannya. Dengan cekatan dan luwes, jari jemari Bu Suwarni membilas poci dan cucing (cangkir mungil untuk minum teh china) dengan air panas.

Menurut Bu Suwarni, pembilasan ini memiliki tujuan, yakni supaya teko dan cucing memiliki suhu yang sama dengan air, sehingga teh tidak cepat dingin. Kemudian, Bu Suwarni mengambil beberapa daun teh yang dimasukkan dalam poci (perbandingan antara air dan daun teh adalah 3:1), dituang air panas dan langsung dibuang. Loh? Ow, ternyata daun teh juga perlu dibilas agar terpisah dari debu yang menempel di daun teh.

Usai seduhan pertama dibuang, poci langsung diisi dengan air panas dan ditunggu selama 20 detik. Untuk suhu air, ini juga penting diperhatikan. Sebaiknya untuk teh merah dan hitam, air yang digunakan adalah bersuhu 100 derajat celcius. Untuk Oolong Tea, sebaiknya air dengan suhu 90 derajat celcius dan teh hijau atau teh bunga cukup dengan air bersuhu 70 derajat celcius. Kesalahan dalam penggunaan panas air, dapat mengakibatkan rasa dan aroma juga kualitas daun teh berubah.

Setelah itu langsung deh di tuang ke pot serve dan dibagi ke cucing masing masing tamu. Penuangan terlebih dahulu ke pot serve juga memiliki arti, keadilan. Ya, karena warna dan rasa teh dapat berubah hanya dalam hitungan detik saat ia terendam air, jadi jika tidak diletakkan dalam pot serve, sudah pasti tamu pertama dan tamu terakhir 
akan mendapatkan taste teh yang berbeda. Karena waktu perendaman teh bagi tamu terakhir otomatis berbeda waktu dengan tamu terakhir.

Seduhan kedua membutuhkan waktu lebih lama dari seduhan pertama, sekitar 30-40 detik. Begitu pula seduhan ketiga, kira kira 50 detik dan begitu seterusnya. Teh china sendiri dapat diseduh antara 7-12 kali dengan rasa dan aroma yang tetap sama, tergantung jenis tehnya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Travel Update
    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Jalan Jalan
    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    Travel Tips
    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Travel Update
    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Jalan Jalan
    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Jalan Jalan
     7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    Jalan Jalan
    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    Travel Tips
    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Travel Update
    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Hotel Story
    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com