Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlibur di Villefrance-de-Rouergue

Kompas.com - 29/12/2010, 15:58 WIB

Kembali ke Abad Pertengahan

Saya sering mengunjungi kota tua di beberapa daerah Perancis. Tapi kebanyakan memang padat dengan turis. Hingga untuk menikmatinya kerap terganggu. Di Villefrance-de-Rouergue inilah baru kali ini saya bisa menikmati setiap bangunan satu demi persatu. Merekamnya dalam kamera, mendecak kagum tak henti melihat setiap detail dari lukisan dan pahatan yang terdapat di setiap bangunan kuno.

Kayu-kayu antik sebagai penonggak bangunan masih digunakan. Entah sudah berapa kekayaan akan sejarah yang teresap dalam pori-pori kayu yang terlihat begitu tua. Rupanya pemerintahan setempat memang sangat menghargai sejarah kota. Di sini bangunan abad pertengahan sangat dijaga. Bila masih memungkinkan setiap tembok dan kayu lama dipertahankan dengan perawatan semaksimal mungkin. Bila bangunan tua tak sanggup lagi bertahan maka pergantian dengan bangunan muda harus sesuai dengan nenek moyangnya, tak boleh berubah hingga sejarah tetap terpelihara. Tak heran bila kota ini dijuluki sebagai kota seni dan sejarah.

Kota Villefrance dibangun pada tahun 1099 oleh Raymond IV de Saint Gilles. Dulunya di kota ini tak terdapat gereja dan bukan merupakan kota penting. Barulah di tahun 1252 kota ini mulai menyandang nama Villefrance-de-Rouergue dan dari mulai tahun tersebut terbangunnya beberapa bangunan penting bagi penduduk kota.

Kota abad pertengahan ini memang pantas didatangi bagi mereka yang menyukai sejarah. Suasana pasar setempat setiap harinya, tempat komersial yang masih berada dalam bangunan kuno. Berjalan kaki sepanjang jembatan antik dan tentunya mengunjungi tempat bersejarah. Seperti, Gereja Notre Dame yang mulai dibangun tahun 1260. Saat kami datang mengunjunginya, para relawan sedang sibuk mengatur dekorasi untuk malam natal, hingga kami tak terlalu leluasa mengambil gambar.

Chartreuse Saint-Sauver, tempat ibadah dan para pendeta tinggal yang mulai dibangun di tahun 1451. Bangunan yang merupakan arsitektur gothique ini memiliki lorong yang dihiasi oleh pilar-pilar berukir mempesona.

Namun keindahan dari Villefrance-de-Rouergue itu sendiri adalah kotanya. Jangan merasa heran bila kaki kita akan sering tersendat karena mengagumi arsitektur bangunan kuno yang tertangkap oleh mata. Takjub oleh sebuah  tempat tinggal yang begitu kecil namun menjulang terhimpit oleh bangunan lainnya. Dan di setiap bangunan kota itu, masih dihuni oleh penduduk aslinya. Tidak seperti kebanyakan kota antik lainnya yang berubah menjadi tempat turis.

Sayang memang saat kami datang hujan membasahi kota. Namun tak menghalangi kami berdua untuk menyelusuri jalanan berbatu sepanjang kota tua itu. Satu hal lainnya yang menyenangkan hati kami adalah, masih terdapat beberapa butik roti dan kue yang masih mempertahankan ciri khas bangunannya. Sementara soal kuenya jangan ditanya, kue cokelat dan krim yang masuk dalam mulut saya rasanya nikmat sekali menemani kopi hitam. Apalagi udara sangat dingin saat itu.

Kota yang bagaikan terbagi oleh jembatan ini, terkenal oleh masakan khas setempat yang yang banyak menggunakan bebek, daging babi kering dan sapi. Dimasak dengan jamur musiman. Di kota ini, terdapat beberapa butik yang menjual produk setempat, salah satunya produk dari bebek. Yang terkenal tentunya foies gras, yaitu hati bebek dan bebek confit, bebek yang diawetkan dalam garam dan lemaknya. Biasanya dijual dalam kalengan dan dimasak dengan cara menggoreng atau membakarnya. Rasanya gurih dan renyah, seperti bebek bali.

Saya perhatikan, penduduk di sini sangat ramah. Membeli sesuatu misalnya bisa menjadi teman obrolan antara pembeli dan penjual padahal baru saja kenal. Mereka sangat terbuka, dan dengan senang hati akan menjawab juga menerangkan pertanyaan yang kita ajukan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com