Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teh Oolong Organik Banten

Kompas.com - 11/01/2011, 08:03 WIB

"Harga pasaran Rp 60.000 per 100 gram, Rp 150.000 per 250 gram. Tapi, yang laku yang 100 gram," katanya.

Rasanya tak perlu ditanya lagi. Pahit yang halus dan lembut saat menyentuh lidah. Alexander menyuguhkan dua cangkir teh di depan saya. Saya bisa mengecap selintas rasa buah pada cangkir pertama, seperti buah persik. Ada aroma manis dan harum bunga di dalamnya. Sementara di cangkir kedua, ada rasa pahit yang lebih kuat dan aromanya mengingatkan hidung pada madu. Kedua cangkir meninggalkan kesan rasa yang lama di lidah.

Ternyata Banten Tea menggunakan dua varietas bibit asal Taiwan, yaitu No 27 dan No 29. Menurut Alexander, karakter teh No 27 beraroma susu madu, sementara No 29 beraroma buah dan bunga. Namun, jangan salah sangka, walaupun teh oolong memiliki aroma dan rasa tersebut, bukan berarti teh diberi tambahan perasa atau pewangi. Aroma dan rasa tersebut alami keluar dari daun teh.

Untuk menikmati Banten Tea, Anda perlu memerhatikan cara penyeduhannya. Sebelumnya, teko dihangatkan dengan menuang air panas ke dalam teko, lalu diamkan beberapa saat, kemudian buang airnya. Ada baiknya Anda menggunakan teko dari tanah liat.

"Tanah liat panasnya nggak cepat hilang. Kalau metal, dia melepas ion-ion tertentu. Sementara teh itu sifatnya absorb (menyerap) dan dia malah narik ion-ion itu. Rasanya jadi berubah," papar Alexander.

Setelah itu, cukup tuang satu sendok teh Banten Tea ke teko. Lalu, tuang air panas bersuhu 85 derajat. Biarkan 3-4 menit dan aduk perlahan. Setelah itu, teh harus segera diminum agar tidak kehilangan aroma dan rasanya. Teh yang telah diseduh dapat diseduh kembali 3-4 kali.

Warna Banten Tea yang kekuningan bening bisa berubah menjadi lebih kemerahan jika daun teh tidak disimpan secara benar. Apabila kemasan aluminium yang kedap udara telah terbuka, langsung rapatkan kembali kemasan dan letakkan di wadah kedap udara. Jadi, teh tak terkena udara, yang bisa-bisa malah menambah proses oksidasi.

Jika Anda pencinta teh, Banten Tea bisa menjadi salah satu alternatif menikmati senja. Mengapa diberi nama Banten Tea? Menurut Alexander, teh China umumnya diberi nama sesuai dengan lokasi pembuatannya. Teh oolong produksi PT Harendong Green Farm buat di Banten. Masyarakat Indonesia bukan saja doyan minum teh, melainkan juga salah satu penghasil teh terbesar di dunia. Sayang, saat ini peringkat Indonesia sebagai penghasil teh mulai kalah saing.

"Dulu Indonesia masuk peringkat kelima. Sekarang Indonesia masuk peringkat ketujuh, tersalip Vietnam dan Turki," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com