Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sagu Bakar? Begini Caranya...

Kompas.com - 05/02/2011, 09:11 WIB

KOMPAS.com - Jangan nekat langsung mengigit sagu bakar. Karena kerasnya bukan main. Ternyata cara makan sagu bakar adalah dengan mencelupkannya ke air terlebih dahulu. Bukan sekadar mencelup sekenanya, Anda perlu merendamnya sesaat agar menjadi lunak.

Sore itu, saya memesan secangkir kopi susu di kantin Bandara Gamar Malamo, Galela. Pesawat Dornier tujuan Manado belum datang jadi masih ada waktu untuk bersantai menyantap sagu bakar. Sopir yang mengantar bercerita mengenai sagu bakar cocok menjadi penganan teman minum kopi atau teh. Sagu bakar pun saya celupkan ke kopi susu yang masih panas. Awalnya hanya tercelup sebentar dan langsung digigit. Alamak, ternyata masih keras.

Akhirnya, sagu bakar kembali saya rendam dalam kopi. Sagu bakar berwarna putih lama kelamaan berubah warna menjadi cokelat karena menyerap air kopi. Saat lunak, sagu bakar pun menjadi mudah dikunyah. Seorang penduduk setempat bernama Magda menjelaskan ada dua jenis sagu bakar.

"Sagu yang dikonsumsi ada dua jenis yaitu tepung sagu dan dari tepung singkong," katanya.

Ia menceritakan bagaimana cara warga Maluku memproses tepung. Pertama-tama tepung dijemur hingga agak kering. Kemudian tepung diayak sampai halus. Sementara itu, porna atau pencetak sagu dibakar di bara api hingga panas. Setelah porna panas, barulah tepung dimasukan ke dalam porna dan dibakar sampai matang. Jika tepung sudah matang, porna dibalik dan sagu bakar dikeluarkan.

Sagu bakar yang saya makan ternyata terbuat dari tepung singkong. Tidak selamanya Anda bisa mendapatkan sagu bakar yang memang asli dari tepung sagu. Umumnya sagu bakar yang dijual di pasar terbuat dari tepung singkong. Hanya di waktu-waktu tertentu saja yaitu pada saat masyarakat memproduksi tepung sagu. Pohon sagu sendiri tidak ada musimnya. Pohon sagu yang sudah tua ditandai dengan batangnya besar dan tinggi sekitar 30 meter. Jika sudah tua, baru pohon ditebang dan dibelah dua. Kemudian baru diambil sari pati tepung sagu.

Penasaran dengan rasa sagu bakar ini? Anda bisa mengunjungi pasar tradisional di Maluku. Salah satu pasar yang bisa Anda cari adalah pasar tradisional Tobelo. Harga per ikat hanya Rp 5.000. Isi per ikat sekitar 8-10 batang sagu bakar. Walau Anda bukan penggemar kopi, sagu bakar ini juga bisa Anda nikmati dengan lauk. Jangan lupa mencelupkan terlebih dahulu di air atau di kuah sayur.

"Sagu bakar cocok dimakan dengan ikan bakar dan sambal," kata Magda.

Anda juga menikmati sagu bakar dengan sayur acar atau sayur paku khas Maluku Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com