Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Olahan Resep Kuno

Kompas.com - 09/02/2011, 08:47 WIB

Bakso disini juga diiolah dengan resep kuno yang masih mengandalkan kesegaran bahan dibanding limpahan bumbu. Jadi rasa yang akan kita dapat adalah kenikmatan semata. Seperti ketika saya mencicip si bakso ikan, kreees-nya dapat banget. Dari teksturnya yang kenyal, bakso ini dibuat dengan ikan ekor kuning yang memang banyak digunakan oleh orang Bangka untuk membuat bakso ikan yang gurih kenyal dan tidak amis. Sedangkan dari aroma dan rasa baso yang gurih, ini mengindikasikan bahwa bisa dikata komposisinya memang mayoritas ikan segar asli.

Untuk bakso dagingnya, ada yang halus dan ada yang urat. Sama dengan si Bakso Ikan, bakso daging juga berasa benar kesegaran daging sapinya. Jika biasanya bakso hanya berasa gurih dan aroma dagingnya sudah hilang karena tertutup aroma bahan pengawet, maka bakso disini terasa benar rasa sapinya. Bakso home made ini pun jelas dibuat tanpa bahan pengawet, karena sama dengan mie, bakso tidak dibuat secara masal yang kemudian disimpan sampai berbulan bulan.

Untuk kuahnya, pecinta asin mungkin kurang suka rasa kuahnya yang terkesan hambar. Namun inilah justru menurut saya kelebihan dari Resto Kencana. Kuah ini sama dengan kuah kaldu mie. Semata isinya hanyalah kaldu ayam kampung dan sapi murni yang hanya diberi tambahan daun bawang dan atau bawang goreng. Tak ada bumbu berlebih. Pemilik resto hanya akan menambah jika memang anda menginginkannya.

Nasi Tim Ayam Kencana

Nasi tim ini juga adalah hidangan awal yang ada di resto kencana setelah mie dan bakso juga kweetiaw (saya belum mencoba kweetiawnya). Waaah luar biasa, semua jempol saya tunjukkan untuk nasi tim ayam kencana. Dimakan nasinya saja sudah gurih enak sekali, apalagi ketika kita santap si nasi bersama ayam yang terkubur di dalam nasinya ini.

Tim ayam sendiri adalah hidangan yang dipenuhi aroma asin gurih. Ini karena sebelum di tim, nasi diberi campuran garam dan kecap asin terlebih dahulu. Kemudian nasi diletakkan menutup seluruh badan ayam dan di tim selama lebih dari 1 jam. Ayam kampung yang berada dibagian dalam nasi pun otomatis mengeluarkan minyak yang akhirnya membuat nasi tampak berminyak dan dampaknya adalah seporsi nasi yang teramat sangat gurih.

Pangsit Pengantin dan Tauge Goreng Kencana

Ini adalah dua masakan khas Bogor yang saya coba disini. Jiaaaa,… luar biasa. Sudah kenyang tapi saya nggak bisa berhenti makan. Sampai kata teman saya, “Mati dah, diet gagal”. Pangsit pengantinnya ini benar-benar sedap dan segar. Hidangan yang sejak ratusan tahun lalu digunakan sebagai sajian kepada pengantin di kawasan pecinan Bogor ini diolah hanya dengan bahan bahan bermutu dan teknik memasak yang tepat.

Semisal udangnya. Udangnya ini hanya direbus sekian detik saja sehingga ketika dikunyah ia masih berasa kres gurih yang manis alami udang. Lalu telurnya yang berisi cincangan daging ayam, juga meski sudah terendam air kaldu masih saja bertekstur padat ketika dikunyah. Sedangkan kol dan bihunnya juga dalam komposisi yang pas untuk dimakan bersama pangit yang telah lembek. Hmm...

Begitu juga tauge gorengnya. Usai menikmati tauge goreng disini, entah mengapa tauge-tauge goreng yang pernah saya makan sebelumnya jadi terlupakan kelezatannya. Karena Tauge Goreng yang ada disini benar-benar memiliki kesegaran yang jauh berbeda dari tauge goreng yang sebelumnya saya pernah coba.

Mengandalkan tomat pilihan yang tak terlalu asam dan manis, tomat ini tampil sangat berlimpah. Ya,… bumbu yang sama namun dengan komposisi dan kualitas bahan yang berbeda ternyata dapat memberikan jurang rasa yang begitu berbeda. This is very recomended buat yang benar-benar ingin mencoba rasa tauge goreng.

Aneka Minuman

Aneka minuman disini juga sangat mantab terutama es lidah buayanya. Seger bukan main. Lidah buaya seolah jeruk yang ketika digigit akan menimbulkan sensasi kres berair yang dahsyat. Selain es lidah buaya, minuman lain yang patut di coba adalah jus kelapa muda. Slruup…. (Caturguna Yuyun Angkadjaja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com