Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Ayo Mendaki Cartensz Lewat Tsinga!

Kompas.com - 10/02/2011, 08:33 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com — Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Mimika, Papua, bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia berencana melakukan studi detail pengembangan pariwisata ke Puncak Cartensz melalui jalur Mulu, Tsinga, Distrik Tembagapura.

Kepala Disppora Mimika Adolf Haley pada Selasa (8/2/2011) di Timika mengatakan, kajian itu akan ditindaklanjuti untuk menunjang program menjadikan Kampung Tsinga sebagai desa wisata. "Tahun ini kami bersepakat dengan Freeport untuk melakukan studi detail pariwisata dan diharapkan mulai tahun depan pengembangan fisik, sosialisasi kepada masyarakat, dan lainnya sudah dimulai," ujar Haley.

Ia menyambut baik permintaan masyarakat Tsinga yang sangat berharap kegiatan kepariwisataan ke Puncak Cartensz dari jalur selatan dikembangkan setelah peresmian Lapangan Terbang Perintis Mulu akhir Januari lalu oleh Bupati Mimika Klemen Tinal.

"Kami menyambut positif permintaan dari masyarakat Tsinga melalui Pak Jhon Magal dan teman-temannya agar Pemerintah Kabupaten Mimika bekerja sama dengan masyarakat setempat mengembangkan kegiatan kepariwisataan di Puncak Cartensz melalui Kampung Tsinga," kata Haley.

Menurut dia, studi detail tersebut mencakup semua hal, seperti penataan ruas jalan setapak dari Kampung Tsinga ke Puncak Cartensz dan penataan kampung-kampung asli tradisional masyarakat setempat.

Sementara itu potensi lain yang layak dikembangkan, antara lain pertanian, perkebunan, air terjun, sarana penginapan, dan kuliner tradisional, sehingga kepariwisataan ke Puncak Cartensz menjadi paket pariwisata yang layak jual. "Yang paling penting bagaimana kami mempersiapkan masyarakat supaya bisa membuka diri terhadap pengembangan pariwisata," tuturnya.

Haley mengatakan, selama ini kegiatan pendakian ke Puncak Cartensz, sebagai satu dari tujuh puncak tertinggi dunia yang masih ditutupi salju abadi, dilakukan melalui jalur utara dari Ilaga, Kabupaten Puncak, karena medannya jauh lebih ringan.

Pendakian dari jalur selatan, melalui Kampung Tsinga, belum dikembangkan karena medannya sulit dan sangat terjal ditambah akses transportasi belum tersedia. Setelah pengoperasian Lapangan Terbang Mulu di Kampung Tsinga akhir Januari lalu, pendakian dari jalur selatan sangat potensial dikembangkan dan menjadi tantangan tersendiri bagi para petualang.

Saat ini tersedia transportasi reguler berupa pesawat perintis dari maskapai Susi Air dari Timika ke Tsinga dua kali seminggu. Waktu tempuh hanya 15 menit dan tarif tiket Rp 175.000 per penumpang.

Bangun "homestay"

Haley menambahkan, saat ini Dinas Pariwisata Provinsi Papua sedang mengangkut material bangunan untuk mendirikan homestay di sekitar Danau Tiga di dekat Puncak Cartensz. Program tersebut direncanakan sejak 2009, tetapi belum bisa direalisasikan karena medan yang sangat berat.

Saat ini material bangunan berupa kayu dan seng berada di Tambang Grassberg milik PT Freeport dan akan diangkut dengan tenaga masyarakat setempat ke Danau Tiga, tempat homestay akan dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com