Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Kuasai Penerbangan pada 2010

Kompas.com - 22/02/2011, 07:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja penerbangan di Indonesia mencatat angka yang sangat luar biasa pada 2010. Kinerja 17 maskapai penerbangan berjadwal yang ada tahun lalu berhasil mengangkut 58,158 juta penumpang untuk semua rute, yaitu 51,55 juta rute nasional dan 6,598 juta rute internasional.

Angka tersebut meningkat 25,1 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang pada 2009 yang mencapai 43,5 juta penumpang. Dari "booming" penerbangan ini, Lion Air masih tetap merajai dengan menguasai 38 persen pangsa pasar. Angka ini jauh lebih besar dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat jumlah penumpang pesawat sebanyak 53,4 juta orang.

Namun pencatatan BPS dilakukan hanya di lima bandara utama di Indonesia. Informasi yang didapatkan dari Kementerian Perhubungan menyebutkan, Lion Air sepanjang 2010 berhasil mengangkut 20,5 juta penumpang, atau naik 25 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 15 juta orang.

Garuda Indonesia menjadi penguasa nomor dua dengan 12,3 juta penumpang yaitu 9,99 juta penumpang domestik dan 2,44 juta penumpang rute internasional. Sementara Sriwijaya Air yang pada 2009 lalu berada di urutan ke empat, pada 2010 berhasil menyodok Batavia Air menjadi maskapai terbesar ketiga.

Sriwijaya berhasil mengangkut 7,2 juta penumpang, sedangkan Batavia di tempat keempat dengan 6,9 juta penumpang. Sementara Indonesia Air Asia (IAA) menyusul dengan 3,78 juta penumpang. Meski pada rute domestik di urutan keempat, IAA merajai layanan rute internasional yaitu 2,718 juta orang.

Tempat kedua diisi oleh Garuda yang menerbangkan penumpang dari dan ke luar negeri sebanyak 2,444 juta orang. Sementara, Mandala Airlines yang tahun ini telah berhenti beroperasi, berhasil menerbangkan 2,189 juta penumpang, di bawah Merpati Nusantara Airlines yaitu 2,471 juta penumpang.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Edward Alexander Silooy mengatakan, pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia menandakan daya beli masyarakat yang telah meningkat dan naik pesawat terbang sudah bukan lagi menjadi "barang" yang eksklusif.

"Masyarakat sekarang sudah mulai gandrung naik pesawat, karena mereka menganggap telah mampu membeli tiket pesawat. Ini menjadi fenomena dalam beberapa tahun terakhir," kata Silooy kepada Tribun, Senin (21/2/2011).

Silooy mengatakan, fenomena tersebut harus ditangkap dengan baik oleh seluruh pihak. Menurutnya, tahun ini industri penerbangan nasional diperkirakan bakal tumbuh lagi, karenanya pihak penyelenggara bandara harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai.

"Jumlah penumpang hampir di seluruh bandara telah melewati batas kapasitas bandara. Saatnya dilakukan pengembangan dan pembangunan bandara baru," tandas Silooy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com