Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Salju di Praha

Kompas.com - 02/03/2011, 14:09 WIB

Oleh: Budiarto Shambazy

Kalau berencana ke Praha, ibu kota Ceko, ada baiknya Anda pergi saat musim dingin. Betul suhu mencapai kisaran minus 5-15 derajat celsius, tetapi udara amat segar.

Di musim dingin, turis tak terlampau menumpuk, menghindarkan Anda dari riuh rendah kerumunan yang kadang menyebalkan. Apalagi, harga tiket pesawat dan hotel tidak semahal saat musim panas.

Buat sebagian Anda, pengalaman melancong saat salju turun pasti menyenangkan. Dari atas bukit-bukit Praha, selimut salju yang menutupi bangunan menjadi pemandangan unik. Semua daun dan bunga tumbuhan digantikan butiran dan lempengan es. Jalan raya dan kaki lima bisa membuat kendaraan ngepot dan pejalan kaki tergelincir. Siraman hujan salju yang kadang lebat mendatangkan kegirangan tersendiri.

Hujan salju justru lebih ”hangat” ketimbang tiupan angin musim dingin yang menusuk sampai ke tulang sumsum. Semakin lama Anda berjalan, semakin segar rasanya! Lelah pasti tidak akan terasa. Untuk menempuh jarak yang cukup jauh, bisa memanfaatkan transportasi trem untuk berkeliling Praha karena tarif taksi mahal.

Praha merupakan salah satu kota terindah di dunia, itu pasti. Ada yang menilai bahkan lebih indah dibandingkan ibu kota Hongaria, Budapest. Lanskap kedua ibu kota eks negara komunis Eropa Timur itu mirip. Praha lebih mungil dan berbukit dibandingkan Budapest yang serba raksasa dan megah. Kota tua di Praha tidak seluas dan seunik Budapest yang menyajikan sejarah serta kebudayaan peradaban yang lebih kompleks.

Daya tarik Praha—juga Budapest—adalah sungai yang membelah persis di tengah kota. Lebar Sungai Vitava sekitar setengah kilometer dan kedua tepi dikepung oleh berbagai bangunan kota yang telah berdiri sejak abad ke-9, termasuk Istana Praha yang didiami raja-raja Bohemia, kaisar-kaisar Roma, sampai presiden-presiden Cekoslovakia maupun Ceko. Inilah istana terbesar di dunia seluas hampir 70.000 meter persegi.

Di dekat Istana Praha itulah terletak kota tua yang menjadi pusat keramaian bagi turis yang tak henti berdatangan, terutama ketika malam tiba. Praha memang menjadi jauh lebih impresif ketika gelap dengan sorotan lampu temaram—tidak seperti Budapest yang mandi cahaya. Kota tua tiap malam sepanjang Desember jadi pasar malam. Bukan hanya wisman yang datang silih berganti, warga Praha juga berbondong-bondong belanja karena mereka punya tabiat gemar membeli hadiah untuk handai tolan—meski jika perlu utang dulu.

Bagi warga non-Ceko, produk paling terkenal tentulah kristal Bohemia. Namun, daya tariknya jauh menurun karena kini wisman dengan mudah membanjiri Praha—tak seperti dalam era komunisme yang ”menutup” Cekoslovakia. Produk-produk lain relatif serupa dengan yang dijajakan di kota-kota besar Eropa lainnya, termasuk produk butik-butik terkenal yang toko-tokonya diserbu turis asing dan warga setempat.

Ada beberapa atraksi menarik di kota tua. Anda wajib menyeberangi Jembatan Charles yang menghubungkan Istana Praha dengan kota tua. Di kanan dan kiri jembatan yang panjangnya sekitar setengah kilometer itu terdapat puluhan patung orang-orang suci yang dipasang antara tahun 1683 sampai 1714. Menurut kepercayaan setempat, jika memegang patung-patung tertentu, Anda pasti diberkahi rahmat akan kembali lagi ke Praha.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com