Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan the Lion King di Negeri Singa

Kompas.com - 09/03/2011, 16:51 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Marina Bay Sands sebagai destinasi wisata terbaru di Singapura bertambah sempurna. Gedung megah di selatan Singapura yang sejak awal menawarkan pemenuhan kebutuhan atas gaya hidup, seni, hiburan dan bisnis di dalam sebuah kawasan, kini semakin lengkap dengan hadirnya dua gedung teater, Sands Theatre dan Le Theatre.

Di salah satu gedung pertunjukkan itu pula, mulai bulan Maret ini, para wisatawan dapat menyaksikan pementasan kelas dunia lewat drama musikal the Lion King dari Disney Theatrical Production. Adalah Sands Theatre yang menjadi panggung pertama bagi para aktor dan artis operet Broadway menyuguhkan penampilannya di Asia Tenggara.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada setiap pemain dan kru yang terlibat di dalam terwujudnya pementasan the Lion King di Singapura. Kita tentu sepaham bahwa penyuguhan musik kelas dunia di tempat ini akan langsung berdampak pada meningkatnya industri teater di kawasan Asia Tenggara," kata George Tanasijevich, Interim Chief Executive Officer, Marina Bay Sands di Singapura, Rabu (9/3/2011).

Malam nanti, tepatnya pukul 20.00 waktu Singapura, pementasan the Lion King yang pertama kali diadopsi dari film animasi produksi Disney tahun 1994 berjudul sama, akan disuguhkan ke hadapan puluhan wartawan di kawasan Asia Tenggara.

Pementasan yang melibatkan 50 peran yang dipenuhi oleh aktor dan artis dari 13 negara dan lima benua itu, sejak tahun 1997 selalu menampilkan aktor dan artis terbaik. Di Singapura kali ini, mereka adalah hasil seleksi dari ribuan orang dari berbagai negara. "Kami melakukan seleksi di berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan peran dari pementasan ini. Dan kami harus memilih yang paling baik di antara mereka. Jadi, mereka yang ada di sini adalah yang betul-betul terbaik," tegas Clement Ishmael, Musical Supervisor the Lion King.

Di panggung, sang sutradara Julie Taymor berupaya menyatukan elemen seni dari Afrika dengan penyuguhan karakter binatang lewat topeng dan boneka serta tata rias yang mengagumkan. Uniknya, seperti yang diakui sejumlah pemain dan juga Associate Director John Stefaniuk, banyak gerakan dan juga ornamen dari boneka dan tata rias dalam the Lion King mengadopsi seni dan kebudayaan Jawa dan Bali.

"Kami memasukkan unsur-unsur seni khas Jawa dan Bali dalam berbagai gerakan binatang, ornamen boneka dan juga tata rias para pemain. Di samping tentunya pengaruh besar dari budaya Afrika Selatan yang menjadi spirit autentik dalam pertunjukkan ini," kata Stefaniuk.

Pementasan berdurasi tiga jam tersebut akan disuguhkan delapan kali dalam seminggu, Selasa-Jumat pukul 20.00 dan Sabtu-Minggu pukul 14.00 dan 20.00. Tiket dapat dibeli dalam rentang harga 65 dollar AS hingga 240 dollar AS. "Pengalaman kami di beberapa negara sebelum Singapura, sambutan penonton melebihi dari apa yang kami bayangkan. Dan kami yakin prospek dari pementasan di Singapura ini tak perlu dipertanyakan. Kami akan terus melakukan pertunjukkan di sini selama demand-nya ada," kata Anne Quart, Associate Producer the Lion King.

Foto selengkapnya: Pementasan Operet The Lion King

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com