Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tipsnya, Destinasi Masuk Program DMO

Kompas.com - 15/03/2011, 08:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada 15 destinasi wisata yang masuk dalam Destination Management Organization (DMO) atau tata kelola destinasi. Jika dibandingkan dengan luasnya Indonesia, angka lima belas terkesan sedikit.

"Dalam Rensra kita untuk tahun 2011-2014 terdapat 29 destinasi wisata untuk dibenahi. Ada yang kita akan biayai dan harus cepat itu masuk ke dalam DMO. Yang 15 masuk program DMO. Yang 14 kita kembangkan dulu daya tariknya," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Wisata Kemenbudpar, Firmansyah di Gedung Sapta Pesona Jakarta belum lama ini.

Sementara itu, Deputi Direktur Perencanaan dan Hukum Ditjen Pengembangan Destinasi Wisata, Frans Teguh mengatakan 14 destinasi tersebut diantaranya adalah Mentawai, Nias, Karimunjawa, Gunung Tambora, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Togian, Pulau Abang, Sleman, Dieng, dan lain-lain.

"Sebanyak 29 destinasi yang akan dibenahi itu ada di 22 provinsi. Padahal kita punya 33 provinsi. Yang 11 provinsi masuk dalam PNPM Desa Wisata," jelas Frans.

Firmansyah mengatakan kajian DMO telah dilakukan pihaknya sejak 2007. Berbagai pertimbangan membuat pihaknya mengerucutkan destinasi yang perlu dibenahi.

"Indonesia memiliki 200 lebih destinasi wisata. Saya juga maunya semua ikut DMO. Tapi uang terbatas, kapasitas terbatas, dan punya waktu terbatas. Kita harus pilih destinasi untuk jadi lokomotif dan mendorong destinasi yang lain," katanya.

Pemilihan destinasi yang perlu dibenahi, menurut Firmansyah, berdasarkan tarikan pasar atau dorongan produk. Ia menjelaskan untuk memoles destinasi yang sudah ada kunjungan maka memerlukan biaya yang lebih rendah.

"Jadi pasarnya sudah ada, tinggal kita menyempurnakan dan membenahi. Harapannya dengan modal sedikit, kunjungan bisa naik. Contohnya adalah Danau Toba dan Toraja," tuturnya. Pertimbangan lain adalah destinasi yang didorong karena produk.

"Mana daerah yang punya daya tarik tinggi, berkualitas internasional. Tapi kunjungan belum banyak atau masih minim dibandingkan kualitas daya tariknya. Umumnya destinasi dengan wisata bahari," tambahnya. Ia memberi contoh daerah Raja Ampat, Derawan, Wakatobi, dan Togian.

"Kalau jumlah kunjungan kita naikkan 50 persen lagi, masih bisa daya tampungnya. Belum crowded," ungkapnya. Sebagai uji coba dan pembelajaran, pihaknya telah memulai DMO di Danau Toba dan Pangandaran sejak 2010. Pengalaman tersebut, lanjut Firmansyah, akan dipakai untuk mengembangkan 13 destinasi DMO lainnya.

"Di tahun 2011 kita langsung mengerjakan semua 15. Tadinya mau dicicil. Tapi kami kemudian yakin untuk langsung mengerjakan DMO 15 destinasi," katanya.

Lima belas destinasi yang masuk program DMO antara lain Pangandaran (Jawa Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), Komodo-Kelimutu-Flores (NTT), Java Promo-Borobudur (Jawa Tengah), Bunaken (Sulawesi Utara), Regional Bali-Danau Batur (Bali), Rinjani (NTB), Kota Tua Jakarta (DKI Jakarta), Toraja (Sulawesi Selatan), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Derawan (Kalimantan Timur), dan Sabang (Aceh).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com