Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Impor Beras Menuai Protes

Kompas.com - 15/03/2011, 13:45 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Kebijakan pemerintah pusat untuk mengimpor beras guna menjaga harga beras di pasaran menuai protes dari mahasiswa. Puluhan mahasiswa dari BEM Universitas Diponegoro berunjuk rasa di kantor DPRD Jateng, Selasa (15/3/2011).

Mereka menuntut agar kebijakan impor tersebut tidak diikuti pemerintah provinsi. Sebelumnya, Pemprov Jawa Tengah sudah menyampaikan penolakan atas masuknya beras dari luar negeri. Namun, para mahasiswa ini beranggapan bahwa penolakan itu hanya lips service.

"Itu hanya modus Pemerintah provinsi Jateng. Karena pintu masuknya beras melewati Pelabuhan Tanjung Mas, kami khawatir akan terjadi kebocoran sehingga beras itu beredar di Jateng," kata Indra Permana, Presiden BEM KM Undip.

Dalam siaran persnya, para mahasiswa menyebutkan bahwa alokasi impor beras dari Bulog adalah 1,5 juta ton. Selama tahun 2010 terealisasi 670.000 ton dan sisanya akan dihabiskan tahun 2011 ini.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan data dari kementerian Pertanian yang menyebutkan hingga akhir tahun 2010 Indonesia mengalami surplus beras sampai 4 juta ton. Sedangkan Jateng surplus hingga 2,9 ton dan menyumbang 16 persen ketahanan pangan nasional.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Jateng, Gubernur Jateng Bibit Waluyo menolak adanya impor beras di Jateng. Namun, Bibit mengakui jika Pelabuhan Tanjung Mas Semarang akan menjadi pintu masuk bagi beras impor, bersama Pelabuhan Tegal.

"Yang perlu diawasi adalah jangan sampai beras yang masuk melewati Jateng itu juga beredar di Jateng," kata Gubernur.

Sementara itu, anggota komisi B DPRD Jateng Yeni Sudiyono menyebutkan, Bulog harus melakukan pengawasan ekstra. Jangan sampai kebaikan Jateng yang bersedia menjadi pintu masuk disalahgunakan para pedagang beras untuk menghancurkan harga beras petani.

"Kami siap membantu Bulog. Bersama masyarakat kami akan mengawasi masuknya beras impor itu. Silakan lapor ke kami jika menemukan beras impor beredar di Jateng," kata Yeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com