Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barista Ujung Tombak Pariwisata

Kompas.com - 21/03/2011, 10:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Barista Indonesia masih kalah dibanding barista asal Thailand dan Singapura. Hal yang ironis, karena Indonesia adalah negara penghasil kopi. "Masalah passion untuk mempelajari sesuatu. Padahal, kita ini negeri penghasil kopi," kata Executive Director Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Ina Murwani, di acara Indonesian Barista Competition 2011 untuk final regional Jakarta di Fx Jakarta, Sabtu (19/3/2011).

Menurut Adi Taroepratjeka, seorang konsultan kopi sekaligus juri untuk Indonesian Barista Competition 2011, barista atau orang dengan kemampuan meracik kopi memiliki keterkaitan dengan pariwisata. Ia menuturkan, barista memiliki andil besar dalam menyajikan kopi. Setiap pengunjung saat berwisata ke daerah pasti ingin menikmati kopi. Jadi, lanjutnya, bisa dibayangkan kesan wisatawan apabila barista meracik kopi dengan tidak benar.

"Ujung tombak itu di barista, makanya kita buat kompetisi. Selesai kompetisi lembar penilaiannya akan kita berikan, jadi mereka bisa belajar," kata Adi.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Juri sekaligus Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Tuti Mochtar. Ia menuturkan barista Indonesia sebenarnya berpotensi besar. "Apalagi kita pakai kopi dari Indonesia. Dari asosiasi kita juga ada petani-petani kopi, kita pendekatan supaya mereka memproduksi kopi sesuai standar internasional," jelasnya.

Indonesian Barista Competition 2011 merupakan ajang perlombaan untuk orang dengan kemampuang meracik kopi. Di tahun 2011, ajang ini diadakan di lima daerah untuk mendapatkan 30 finalis. Nantinya, ajang tingkat nasional pada 6-9 April 2011 akan menentukan juara pertama sekaligus wakil dari Indonesia untuk ajang Asian Barista Competition. Acara tersebut diadakan oleh Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, yang anggotanya terdiri dari pemilik coffee shop, ahli kopi, konsultan kopi, eksportir kopi, barista, produsen kopi, sampai petani kopi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com