Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri New Delhi...

Kompas.com - 21/03/2011, 10:59 WIB

Tak hanya sebagai tempat rekreasi weekend ternyata, di sekitaran taman ini sering digunakan untuk aktivitas shooting, baik film atau reportase berita harian. Beberapa stasiun televisi dan radio ternama di New Delhi nampak sedang melakukan shooting reportase berita hari ini, kami mengamatinya sambil leyeh-leyeh di taman. Bosan dengan para penjaja makanan yang terus saja mengganggu kami dengan tawaran dan tatapan matanya yang aneh, kemudian kami “ngeloyor” pergi menjauh, menyusur jalan menuju gedung pemerintahan terbesar di New Delhi.

Hati kami jadi dag-dig dug mendekati pintu gerbang, pasalnya para penjaga militer bersenjata laras panjang seperti sedang siap mengintai dan menembakkan ke sasarannya. Hal bodoh yang kami bayangkan kalau salah salah mereka melepaskan bedilnya ke arah kami, aduh tak keruan hati kami jadinya. Tapi tekad malah jadi membaja, pantang menyerah, terus saja berjalan meski lirikan para petugas militer itu makin mengganas, seolah kami ini teroris Jepang kesasar.

Tapi tak seperti yang kami duga, semua berjalan baik-baik saja, kami menyusur di tepian halaman gedung-gedung megah itu, sekarang giliran kami balik membidikan senjata kami, untuk mengabadikan momen dan angle menarik dari situs sejarah India pada masa kolonial dulu.

Sinar keemasan memerah tepat di sudut salah satu kubah di istana itu, namanya Rashtrapati Bhavan, yang merupakan Istana kepresidenan India. Bangunannya di rancang oleh arsitektur kenamaan Inggris, Lutyen. Konon dulunya istana ini dibangun untuk tempat tinggal para pemimpin kolonial saat masih menduduki India. Dari catatan yang ada, Presiden India biasanya melakukan open house hanya pada saat musim semi tiba, dimana bunga-bunga taman di Istana sedang bermekaran, dan merayakan sejumlah festival keagamaan. Rastrapati Bhavan terletak di Jalan Raisina hill, letaknya memang agak seperti di dataran tinggi bukit, di sebelah kanan dan kirinya terdapat bangunan kantor pusat pemerintahan dari berbagai parlemen.

Senja mulai meredup, saatnya untuk mengakhiri agenda perjalanan kami di istana presiden hari ini. Berharap kursi panjang yang kosong dengan hawa AC yang sejuk di kereta melepas lelah kami, tapi ternyata kami pulang di jam yang salah, saatnya jam pulang kantor tiba, alhasil kami musti berdesak-desakan di kereta sepanjang perjalanan menuju Janak Puri Metro station. (Zee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com