Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Adopsi Konsep Wisata Nusa Dua

Kompas.com - 28/03/2011, 08:43 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadopsi konsep pengembangan wisata Nusa Dua, Bali, untuk mengoptimalkan potensi wilayah selatan Pulau Lombok.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi, di Mataram, Minggu (27/3/2011), mengatakan, pengembangan obyek wisata di wilayah selatan Pulau Lombok itu juga akan dikelola oleh PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC) sebagaimana pengelolaan kawasan wisata elit di Nusa Dua.

"Akan mengadopsi konsep pengembangan Nusa Dua, yakni BTDC yang akan membangun infrastruktur dasarnya kemudian menggandeng mitra investor sama seperti di Nusa Dua," ujarnya ketika menjelaskan program pengembangan kawasan wisata di wilayah selatan Pulau Lombok yang kini disebut kawasan wisata Mandalika.

PT BTDC merupakan perusahaan BUMN yang mengembangkan pariwisata Bali, dan tergolong sukses dalam perencanaan dan pengembangan wisata resort Nusa Dua yang kini telah berdiri 25 unit hotel dengan jumlah kamar hampir 4.000 unit.

Semula kawasan wisata Mandalika itu hendak digarap oleh perusahaan Dubai, Emaar Properties, LLC, yang kemudian dikabarkan batal berinvestasi di bidang pariwisata terpadu itu karena terkena dampak krisis finansial global di penghujung tahun 2008.

Padahal, Pemerintah Indonesia yang diwakili PT BTDC dan Pemerintah Dubai yang diwakili Emaar Properties LLC telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan kawasan wisata terpadu di Pulau Lombok, tanggal 19 Maret 2008.

Lahan investasi yang akan dipergunakan Emaar Properties LLC dan PT BTDC itu seluas 1.250 hektare yang terletak di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

Emaar Properties berencana menginvestasikan Rp 21 triliun dalam kurun waktu 15 tahun pada tiga periode, setiap periode lima tahun dengan nilai investasi Rp 7 triliun. Karena Emaar membatalkan rencananya, maka BTDC mengubah konsep pengembangan kawasan wisata Mandalika itu, dengan konsep yang menyerupai perencanaan dan pengembangan kawasan wisata Nusa Dua.

Majdi mengatakan, telah terjadi perubahan konsep pengembangan kawasan wisata Mandalika itu, yang sebelumnya hanya melibatkan satu investor "raksasa", kini akan melibatkan banyak investor atau mitra strategis. "Perbedaan konsep dulu dengan sekarang, terletak pada pola pelibatan investor. Rencana sebelumnya semua akan ditangani investor mulai dari penyediaan infrastruktur dasar hingga penataan obyek wisata dan fasilitas pendukungnya," ujarnya.

Sementara pola baru, kata Majdi, BTDC yang mencari mitra kerja strategis kemudian bersama-sama membangun infrastruktur dasar, seperti penyediaan listrik bawah tanah dan jalan, dan mengkapling daerah pengembangan wisata itu dalam tiga zona. "Zona-zona pengembangan wisata itu kemudian dijual atau disewakan sekian puluh tahun, seperti di Nusa Dua. Nanti akan ada bangunan elit di kawasan itu," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com