Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Cheng Ho Lengkapi Sam Poo Kong

Kompas.com - 13/04/2011, 15:52 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan, patung raksasa Laksamana Cheng Ho akan melengkapi daya tarik obyek wisata religi Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang. "Laksamana Cheng Ho memiliki sejarah peradaban kuno yang erat dengan negeri ini," kata gubernur ketika meninjau pemasangan patung perunggu setinggi 10,7 meter itu di Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang, Rabu (13/4/2011).

Gubernur mengatakan, fondasi patung akan dilengkapi dengan tulisan empat bahasa, yakni Indonesia, Inggris, China, dan Jepang, tentang sejarah singkat kedatangan Cheng Ho. "Saya minta sejarah Cheng Ho ditulis dalam tiga atau empat bahasa sehingga wisatawan dari China dan Jepang dapat mengetahui sejarah kedatangannya," katanya.

Selain pemasangan patung perunggu senilai Rp 1 miliar tersebut, menurut Bibit, pengelola Kelenteng Sam Poo Kong juga diminta segera membenahi berbagai prasarana penunjang obyek wisata itu, seperti penataan halaman, tempat parkir, dan akses masuk.

Gubernur mengatakan, pembenahan secara bertahap dan berkelanjutan karena membutuhkan dana yang tidak sedikit. Bibit menjelaskan, penyelesaian pembenahan obyek wisata religi tersebut menunjukkan satu bagian dari penyiapan Tahun Kunjungan Wisata 2013 telah dilakukan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengatakan, setelah Kelenteng Sam Poo Kong, pembenahan dilanjutkan ke sejumlah lokasi kunjungan wisata lainnya. "Sekitar 10 destinasi wisata di Jawa Tengah akan dibenahi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com