Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Kaya Peninggalan Sejarah

Kompas.com - 13/04/2011, 19:43 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Dengan mulusnya, tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) mendompleng tentara Inggris (sekutu) saat masuk Indonesia pascakemerdekaan 17 Agustus 1945. Kedatangan tentara ini bertujuan untuk melucuti tentara Jepang yang menyerah pada Amerika Serikat setelah peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki.

Selain itu, tentara sekutu dan NICA ini pun berusaha agar Indonesia kembali menjadi jajahan Belanda. Tujuan para tentara ini pun menggerakkan perlawanan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan. Salah satunya perlawanan rakyat paling bersejarah adalah peristiwa 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Jika Anda berkesempatan mampir ke Surabaya, tempat terjadinya peristiwa 10 November 1945, tidak ada salahnya Anda melakukan wisata sejarah menyusuri daerah-daerah yang berhubungan dengan Hari Pahlawan. Kompas.com berkesempatan ikut dalam program Surabaya Heritage Track untuk menelusuri beberapa bangunan bersejarah.

Gedung Internatio Jika mendengar kisah tentang Hari Pahlawan, momen paling melekat dalam ingatan adalah peristiwa perobekan bendera Belanda yang terjadi di Hotel Yamato. Namun ada kisah bersejarah penting lainnya, yaitu tewasnya pimpinan tentara Inggris, Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby. Banyak orang yang mengira bahwa Mallaby tewas di Jembatan Merah, tapi sebenarnya peristiwa ini terjadi di sekitar area Gedung Internatio yang dibangun tahun 1920.

Tempat inilah yang menjadi markas bagi tentara sekutu. Hingga kini sosok pemuda Indonesia yang menembak Mallaby masih misteri. Kematian Mallaby menjadi awal meletusnya pertempuran 10 November 1945. Gedung Internatio berdekatan dengan Gedung Cerutu dan Gedung Polwiltabes Surabaya.

Gedung Cerutu Gedung ini dibangun pada tahun 1916. Retno, pemandu program Surabaya Heritage Track, menjelaskan bahwa Gedung Cerutu dulunya adalah kantor perusahaan gula. Karena bentuk menaranya yang seperti cerutu, gedung ini pun dijuluki sebagai Gedung Cerutu.

Gedung Polwiltabes Surabaya Gedung Polwiltabes Surabaya sangat unik. Karena dari awal dibangun, tempat ini adalah kantor kepolisian, baik pada masa kolonial Belanda, masa Jepang, hingga saat ini. Hanya namanya saja yang berubah-ubah. Bangunan ini berdiri pada tahun 1850. Di bawah bangunan terdapat penjara bawah tanah. Konon, ada terowongan bawah tanah yang menghubungkan gedung ini dengan penjara Kalisosok.

Jembatan Merah Siapa yang tak kenal lagu keroncong "Jembatan Merah"? Tentu lagu yang sangat familiar. Jembatan yang melintas di atas Kali Mas ini mulanya dibangun untuk menghubungkan Surabaya sebelah timur dengan sebelah barat. Sebelah timur merupakan area pedagang dan pelaut asing.

Saat ini, kawasan tersebut menjadi area pecinan dan di sebelahnya terdapat kawasan komunitas Arab. Sementara itu di sebelah barat dulunya merupakan kawasan pemerintahan kolonial Belanda. Jadi menurut Retno, Jembatan Merah dibangun bukan untuk kepentingan militer. Saat pertempuran melawan tentara Belanda dan Sekutu, para arek-arek Suroboyo bertahan di kawasan Jembatan Merah.

Tugu Pahlawan Tugu Pahlawan merupakan ikon kota Surabaya. Monumen ini dibangun untuk memperingati Hari Pahlawan. Tugu Pahlawan terletak di tengah Taman Kebonrojo, di seberang kantor Gubernur Jawa Timur. Saat memasuki kawasan monumen ini, Anda akan disambut dengan patung Soekarno dan Hatta, lengkap dengan tulisan-tulisan perjuangan seperti "Merdeka atau Mati". Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Travel Update
    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    Jalan Jalan
    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Travel Update
    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    Jalan Jalan
    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Travel Update
    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Jalan Jalan
    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Travel Update
    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Travel Tips
    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Travel Update
    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    Travel Tips
    Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

    Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

    Travel Update
    8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

    8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

    Travel Tips
    Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

    Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

    Travel Update
    Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

    Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

    Travel Update
    Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

    Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com