Jero Wacik: UNESCO yang Tidak Mau...

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Rabu (20/4/2011) malam, secara resmi menetapkan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai lembaga pelestari budaya Indonesia. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti di Gedung Teater Tanah Airku TMII di acara puncak HUT ke-36 TMII.

Acara penandatanganan disaksikan oleh Wakil Gubernur DKI Prijanto, Direktur Utama TMII Sugiono, serta para duta besar negara-negara sahabat yang menghadiri acara bertajuk "Citra Negeriku" itu.

"Saya juga sudah daftarkan Taman Mini ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya dunia. Banyak yang bertanya kepada saya, kok lama? Kenapa tidak sekaligus seratus yang diajukan? UNESCO yang tidak mau, paling satu-dua saja yang boleh. Kita tunggu saja karena prosesnya memang lama. Tetapi saya yakin Taman Mini bisa lolos," kata Jero Wacik dalam pidatonya sebelum menandatangani prasasti.

Jero Wacik juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengunjungi TMII. Dia melihat perkembangan pengunjung TMII terus naik dari tahun ke tahun.

"Kenapa? Karena negeri ini aman. Mustahil Taman Mini bisa seperti ini kalau negerinya tidak aman. Kedua, ekonomi kita terus tumbuh sehingga daya beli masyarakat tinggi dan mereka bisa berwisata," katanya.

Jero Wacik menilai, pencapaian TMII tidak terlepas dari jasa mendiang Ibu Tien Soeharto sebagai penggagas berdirinya TMII. Dia juga mengatakan, TMII bisa seperti sekarang juga berkat jasa para Presiden RI dari mulai Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sewaktu zaman Pak Harto, saya berdiskusi dengan beliau mengenai bagaimana memajukan Taman Mini. Dengan Presiden Habibie, saya juga ajak beliau meminta saran beliau masalah Taman Mini. Dengan Presiden Pak Gus Dur, saya juga minta saran, demikian pula dengan Ibu Megawati. Tentu dengan Pak SBY, saya juga sering berdiskusi," katanya.

Jero Wacik dan para tamu undangan malam itu ikut menyaksikan pementasan tari dan lagu dari Workshop Seni Pelangi Nusantara.