Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi dan Romantisme Pulau Seram

Kompas.com - 26/04/2011, 15:05 WIB

Oleh: A Ponco Anggoro

Harmoni alam di Saleman, Teluk Sulaiman, Pulau Seram, Maluku, telah menyuguhkan simfoni indah bagi Hans Dederichs (61) dan Grit Moeckel (43), sepasang kekasih asal Jerman. Di wilayah timur Nusantara nun jauh dari hiruk pikuk, sejoli itu meneguhkan kembali cinta yang dijalin 20 tahun silam.

Di bawah sinar redup bulan sabit, Hans dan Grit duduk di pendapa yang menjulur di atas air laut, tepatya di ujung Dermaga Ora Beach Resort, Negeri Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Deburan ombak menguatkan romantisme mereka.

Dalam kedamaian alam itulah, keduanya mempererat hubungan cinta yang telah terjalin selama 20 tahun lalu. ”Baru di tempat ini kami merasakan cinta yang sesungguhnya,” tutur Hans tersenyum.

Tidak pernah tebersit dalam pikiran sebelumnya, kerekatan cinta itu justru mereka temukan di Saleman—negeri yang terpisah ribuan kilometer dari Jerman. Apalagi, perjalanan darat dan laut yang meletihkan dari Ambon, ibu kota Maluku, sudah hampir meluruhkan bayangan mereka akan pesona tempat wisata yang mereka unduh dari internet.

Perjalanan darat dan laut dari Ambon membutuhkan waktu 5 jam. Dari Ambon, terlebih dulu mereka harus ke Pelabuhan Tulehu, Maluku Tengah. Lalu menggunakan kapal menuju Masohi, ibu kota Maluku Tengah, di Pulau Seram. Selanjutnya, perjalanan darat sejauh 83 kilometer.

Sepanjang 7 kilometer jalan menuju Saleman dari Jalan Trans Seram masih berupa jalan pasir dan batu, banyak tikungan dan tanjakan. Medan jalan yang buruk inilah yang juga sempat meluruhkan semangat Hans dan Grit berwisata di Saleman.

Namun, setibanya di negeri berpenduduk 1.687 orang itu, segala rasa kesal, letih, dan jenuh langsung lenyap. Lanskap alamnya membayar semuanya.

Rumah-rumah kecil milik warga diapit oleh air laut dan tebing pipih setinggi 400 meter. Tebing pipih yang dibalut hehijauan vegetasi itu terlihat di sepanjang Negeri Saleman. Tak jauh dari situ tampak hamparan pasir putih dinaungi pohon nyiur yang melambai-lambai.

Di tepi pantai, air laut yang jernih memungkinkan berbagai jenis terumbu karang dan lamun (biota laut) terlihat jelas. Terlihat jelas pula beraneka jenis ikan, warna-warni, bermain-main di sela-sela terumbu karang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com