Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maluku Diminta Pentas Seni di Fiji

Kompas.com - 27/04/2011, 19:22 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Maluku diminta mengirim tim untuk mementaskan seni dan budaya khas daerah ini di Fiji, sebuah negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik. "Jadwal pertunjukannya akan disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk negara sahabat tersebut, Chandra Salim," kata Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu di Ambon, Rabu (27/4/2011).

Ia mengatakan, undangan tersebut disampaikan Dubes Chandra Salim saat berkunjung ke daerah ini pada 10-11 April 2011. Chandra tertarik dengan seni dan budaya khas Maluku yang memiliki pesona dan nilai estetika yang tidak kalah menarik dengan daerah lainnya di Tanah Air saat melakukan kunjungan ke Ambon dan Maluku Tenggara. Ia berminat untuk mementaskannya di Fiji.

"Kami pada prinsipnya siap mengirimkan tim seni dan  budaya ke Fiji berdasarkan konfirmasi dari Dubes Chandra karena strategis untuk mempromosikan potensi wisata daerah ini ke negara sahabat tersebut," ujar Ralahalu.

Gubernur Maluku belum bisa memastikan seni dan budaya khas Maluku apa yang nantinya akan ditampilkan di Fiji. "Kami siap memantapkan tim seni dan budaya yang ada di sanggar-sanggarnya, binaan sekolah-sekolah maupun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Taman Budaya Maluku," kata Gubernur.

Ia menilai prospek strategis untuk menjaring wisatawan yang berkunjung ke Fiji sebagai salah satu daerah pariwisata di Asia dan Pasifik untuk berkunjung ke Maluku. "Kami pun siap memanfaatkan acara tersebut untuk mempromosikan potensi sumber daya alam Maluku yang memiliki keunggulan komparatif seperti rumput laut kepada para investor di sana," ujar Gubernur.

Ketua Asita Maluku Tony Tomasoa mengatakan, peluang tersebut perlu dimanfaatkan Pemprov Maluku untuk mempelajari pengelolaan pariwisata di Fiji yang telah dikelola profesional. "Fiji sudah mengelola pariwisata yang karakteristik wilayahnya hampir sama dengan Maluku berupa kepulauan dengan laut mendominasi wilayahnya sehingga perlu dipelajari Pemprov Maluku untuk diterapkan di sini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com