Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Jadi Obyek Wisata Unggulan

Kompas.com - 05/05/2011, 09:19 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia Yogyakarta Edwin Ismedi Himna mengatakan, kawasan yang dilanda bencana erupsi Gunung Merapi saat ini menjadi obyek wisata unggulan yang memiliki nilai jual.

"Kawasan yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Merapi menjadi unggulan paket pariwisata di Yogyakarta. Sampai sekarang banyak wisatawan mengunjungi tempat itu," katanya di Yogyakarta, Rabu (4/5/2011).

Menurut Edwin, kawasan tersebut tidak saja menarik minat wisatawan nusantara, tetapi juga wisatawan mancanegara untuk mengunjungi dan melihat dari dekat. "Mereka umumnya penasaran dan ingin melihat Merapi pasca-erupsi 2010," katanya.

Oleh karena itu, para insan pariwisata di Yogyakarta menilai kawasan Merapi sangat berpengaruh positif bagi prospek pariwisata dan tingkat kunjungan wisatawan ke obyek tersebut. "Wisatawan, khususnya dari mancanegara, banyak yang bertanya bagaimana kondisi Merapi pasca-erupsi," kata Edwin.

Selain kawasan bencana Merapi pasca-erupsi 2010, lanjut Edwin, desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga bisa menjadi produk wisata unggulan, karena saat ini makin banyak wisatawan tertarik dan ingin merasakan hidup dalam suasana pedesaan.

Kegiatan sehari-hari masyarakat di desa wisata menjadi daya tarik yang layak jual kepada wisatawan. Mereka menyukai kehidupan asli masyarakat desa. "Dari sejumlah paket wisata yang ditawarkan biro perjalanan wisata, makin banyak wisatawan mancanegara yang berminat mengunjungi obyek baru, yaitu kawasan bencana erupsi Merapi dan desa wisata di DIY," katanya.

Koordinator Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran DIY Djulkarnain mengatakan, erupsi Merapi memengaruhi tingkat hunian hotel di daerah ini. "Jika sebelum erupsi Merapi okupansi hotel di DIY 70-80 persen, kini pasca-erupsi tingkat hunian hotel turun menjadi 55-60 persen," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com