Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Madame Tussauds dan Anggur

Kompas.com - 06/05/2011, 10:50 WIB

Oleh: Siwi Nurbiajanti

Thailand merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang terkenal sebagai tujuan wisata. Hal itu tidak terlepas dari promosi wisata yang dilakukan pemerintahnya. Berbagai lokasi dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata dengan berbagai sarana.

Tidak hanya itu, di Thailand juga dibangun obyek-obyek wisata baru yang membuat takjub pengunjung, salah satunya Madame Tussauds, yang menampilkan sosok para selebriti dan tokoh dunia dari lilin. Obyek wisata itu terletak di tengah ibu kota, Bangkok, tepatnya di lantai enam Siam Discovery.

Kami mengunjungi Madame Tussauds, Senin (11/4), dalam rangkaian perjalanan empat hari, mulai Minggu malam hingga Rabu malam. Perjalanan wisata itu atas undangan Tourism Authority of Thailand, badan yang secara khusus bertanggung jawab terhadap promosi pariwisata di negara tersebut.

Museum Madame Tussauds di Bangkok merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Museum serupa terdapat di London, Amsterdam, Las Vegas, Washington DC, Hongkong, New York, Shanghai, dan Berlin.

Memasuki museum yang mulai dioperasikan Februari 2011 itu tampak berdiri replika para tokoh Thailand dan tokoh-tokoh dunia, termasuk para selebriti dan tokoh olahraga. Sedikitnya 80 sosok tokoh dunia ada dalam museum itu, antara lain Barack Obama dan istrinya, Putri Diana, Ratu Elizabeth II, tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, Albert Einstein, pegolf Tiger Woods, bintang sepak bola David Beckham, dan Madonna. Juga selebriti lainnya, seperti Angelina Jolie, Brad Pitt, Johnny Depp, Michael Jackson, Will Smith, dan Tata Young.

Di museum itu ada juga sosok petinju legendaris Muhammad Ali yang berada dalam satu ruangan dengan legenda petinju Thailand, Khaosai Galaxy, yang dulu pernah melawan petinju Indonesia Elias Pical.

Tokoh Madame Tussauds sendiri berada di ujung museum, mendekati pintu keluar. Ia tampak memegang penggalan kepala yang juga dibuat dari lilin. Di sebelahnya terdapat biografi singkat mengenai sejarah Madame Tussauds.

Madame Tussauds yang lahir dengan nama Anna Maria Grosholt merupakan sosok legendaris yang gigih mengabadikan tokoh-tokoh dunia dalam bentuk patung lilin. Ia lahir di Strasbourg, Perancis, pada 1761. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk dokter Phillippe Curtius, seorang dokter yang mahir membuat patung lilin. Curtius mendidik Tussauds dalam seni patung lilin.

Pada usia 17 tahun, Anna Maria Grosholt membuat patung lilin Francois Marie Arouet de Voltaire, filosof Perancis yang lebih dikenal dengan nama Voltaire. Dia kemudian menikah dengan Francois Tussaud pada 1795, dan mendapatkan dua putra, Joseph (lahir pada 1798) dan Francis (lahir pada 1800).

Pada usia 41 tahun, Madame Tussauds menjajaki peluang baru di London. Selama Revolusi Perancis (1789–1799), Tussauds banyak membuat patung kepala para korban perang. Ia pula yang mendirikan Museum Madame Tussauds pertama di London.

Meskipun terbuat dari lilin, patung-patung itu sangat mirip dengan aslinya. Gurat-gurat nadi, kerutan pada wajah, gaya, dan aksesori yang dikenakannya pun sama dengan tokoh asli. Tak heran jika banyak pengunjung yang berusaha mengabadikan kehadiran mereka di museum dengan berfoto bersama para tokoh, termasuk saya dan teman-teman. Suara jepretan kamera tak henti-hentinya memenuhi setiap ruangan dalam museum itu.

Di museum itu juga terdapat fitur interaktif dengan efek audio dan visual, mengenai kegiatan yang dilakukan para tokoh, seperti bermain bola. Juga terdapat ruang karaoke mini, berisi lagu-lagu Thailand yang bisa dijajal oleh pengunjung. Sayangnya, setelah berkeliling di dalam museum itu, belum terlihat ada tokoh dari Indonesia yang dipatungkan.

Selain Museum Madame Tussauds, kawasan wisata lain yang dikunjungi adalah Khao Yin. Kawasan ini merupakan salah satu daerah agrobisnis di Thailand. Khao Yin punya dua unggulan, yaitu PB Winery dan Chok Chai Farm. Menurut Tijee, pemandu wisata yang menemani kami, Khao Yin berarti gunung besar. Di Indonesia, kawasan ini hampir sama dengan kawasan puncak di Bogor.

Daerah ini bisa ditempuh dalam waktu tiga jam dari Bangkok dengan bus. PB Winery merupakan perkebunan sekaligus pabrik pembuatan anggur di Thailand. Di sini, wisatawan bisa mencoba anggur berbagai rasa, belajar membuat anggur, dan menikmati santap siang dengan minum anggur.

Choh Chai Farm adalah perkemahan eksklusif sekaligus sarana hiburan bagi keluarga bertemakan kehidupan koboi. Choh Chai Farm dilengkapi peternakan, tempat pembuatan es krim, rodeo, berkuda, dan berbagai acara menarik bagi seluruh keluarga.

Wisatawan yang menginap bisa merasakan sensasi kamar berbentuk tenda, seperti layaknya seorang koboi. Jangan khawatir, meski berupa tenda, kamar itu sangat layak untuk tempat tinggal. Di dalamnya seperti hotel mewah dengan fasilitas lengkap.

Kebun anggur

Business Development Manager PB Partners, Heribert Gaksch, mengantar kami berkeliling kebun anggur menggunakan mobil terbuka, menyerupai kereta. Kami juga mengunjungi pabrik anggur di kawasan itu yang beroperasi sejak 13 tahun lalu.

Sayangnya, saat itu sebagian besar karyawan di pabrik anggur (total karyawan sekitar 160 orang) sedang libur karena bertepatan dengan perayaan Songkran, yaitu perayaan Tahun Baru Thailand. Saat perayaan Songkran, sebagian besar masyarakat Thailand libur, dan mudik ke kampung halaman mereka, seperti halnya saat Lebaran di Indonesia. Alhasil, kami hanya melihat ruang dan alat-alat produksi anggur tanpa melihat proses produksinya secara nyata.

Meskipun ditanam di daerah tropis, anggur bisa tumbuh subur di Khao Yai. Menurut Heribert Gaksch, pertumbuhan tanaman anggur di daerah tropis justru 30 persen lebih cepat bila dibandingkan di Eropa.

Tak hanya buah anggur dan olahannya yang bisa dinikmati. PB Winery juga mengolah biji anggur menjadi kosmetik, seperti hand lotion, sampo, krim wajah, dan lip balm. Kosmetik dari biji anggur dipercaya bagus untuk kulit karena mengandung antioksidan yang tinggi.

Anggur dan kosmetik bisa juga dibawa pulang karena PB Winery menyediakan toko kecil yang menjual barang-barang tersebut. Satu botol anggur bisa dibeli dengan harga sekitar 500 hingga 1.000 bath atau setara Rp 150.000 hingga Rp 300.000.

Setelah berkeliling kebun anggur, santap siang yang lezat pun bisa dinikmati di tempat itu. Menu olahan daging sapi yang segar dengan rasa khas bumbu Thailand yang pedas membuat selera makan langsung bangkit. Jadi tak ada salahnya mencoba wisata di daerah itu jika ingin belajar, menikmati keindahan alam, dan merasakan sensasi ala koboi....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com