Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamalera, Nyanyian Tanah Air

Kompas.com - 08/05/2011, 03:24 WIB

Nyanyian rakyat makin jarang terdengar di kancah hiburan Tanah Air. Album ”Return to Lamalera” dari Ivan Nestorman mengajak telinga untuk mendengar kembali lagu-lagu rakyat. frans sartono

Ivan Nestorman, penyanyi kelahiran Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyerap spirit budaya rakyat Lamalera dan mengolahnya dalam lagu pop. Lamalera adalah desa nelayan di pesisir utara Pulau Lembata, NTT, yang terkenal dengan tradisi berburu ikan paus. Semangat kehidupan rakyat pemberani itu direkam Ivan dalam album berisi lima lagu produksi Penerbit Lamalera tersebut.

Lagu-lagu bercerita tentang rakyat Lamalera; tentang ”putra lautan” yang ”bercanda di pucuk gelombang”. Lagu berkisah tentang keberanian para lamafa, juru tikam dalam kelompok pemburu ikan paus. Lagu bertutur juga tentang tradisi

memanggil angin untuk membawa nelayan pulang ke darat. Seperti pada ”Datanglah Kau Angin”, yang menggambarkan

harapan nelayan yang ingin segera pulang karena mereka juga menjadi harapan banyak orang.

”Banyak orang menunggu kami/ ibu-ibu, anak-anak, para janda, menunggu penuh harapan/ tangkapan kami hari ini...”

Ivan tidak mengarang-ngarang atau membuat romantisasi kehidupan untuk konsumsi sebuah lagu. Lirik lagu itu diserap dari budaya lisan yang hidup di Lamalera. Lagu ”Ina Tao, Ama Gene”, (Ibu memercayakan, ayah mewariskan). ”Itu maksudnya warisan tradisi Lamalera yang harus dengan konsekuen dilaksanakan apa pun rintangannya,” tutur Ivan.

Melodi dan irama (rhythm) lagu juga diserap dari lagu rakyat Lamalera.

Lagu menggunakan pola repetitif yang mudah dihafal. Pola sederhana itu digunakan untuk menyampaikan pesan atau moral lagu. ”Lagu-lagu mendapat pengaruh dari notasi di sana (Lamalera) dengan melodi sederhana,” kata Ivan.

Ivan juga menggunakan pola irama lokal, yang, menurutnya, dipengaruhi oleh drumband Portugis. Irama tersebut juga terasa selaras dengan irama kayuh perahu. Seperti pada lagu ”Datanglah Kau Angin”. Ritme yang digunakan dalam lagu tersebut mengingatkan pada lagu ”Gulagalugu Suara Nelayan” dari Leo Kristi yang juga berkisah tentang nelayan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com